Typo dimana-mana :)
Happy Reading 💜💙💚💛
-----------------------------------------------------------
"Stadium 2." Kata Jelita yang menatap ujung sepatu nya.
Lagi-lagi perkataannya Jelita membuat Hema kaget.
"Kenapa gak kemoterapi atau gak operasi?" Tanya Hema
"Aku udah lakukan yang dokter suruh. Tapi apa hasilnya? Kanker ini malah semakin menyebar. Hikss.." Kata Jelita sambil terisak.
Hema yang iba pun memeluk Jelita yang sangat erat.
"Kamu pasti kuat, Ta." Kata Hema yang menepuk punggung Jelita pelan.
"Hema." Hema yang terpanggil pun menoleh ke belakang.
"Ouh, kak Nathan." Kata Hema saat melihat orang yang bernama Nathan.
"Udah selesai acaranya?" Tanya Nathan
"Udah kok kak."
"Ayo."
"Ta, aku duluan ya." Kata Hema gak enak kepada Jelita.
"Ah, iya."
"Gapapa kan?"
"Gapapa kok, paling lagi bentar papa aku sampai."
"Duluan ya, jangan capek-capek." Pamit Hema yang diangguki Jelita.
Nathan dan Hema pun meninggalkan Jelita sendirian di lobby.
Setelah Hema dan Nathan pergi, Jelita pun berdiri dan berjalan kearah depan hotel.
Tiba-tiba ada mobil yang menghampiri Jelita. "Atas nama Berliana Jelita?" Tanya sang supir mobil tersebut.
"Iya. Dari grab ya, mas?"
"Iya, betul."
Jelita tadi berbohong kepada Angga dan Hema, sebenarnya papa Jelita lagi di luar negeri dan sekarang Jelita mau ke rumah sakit untuk check up.
Jelita pun memasuki mobil grab tersebut dan mobil tersebut berjalan menuju Al Hospital.
Tanpa Jelita sadari, Angga dari tadi mengikuti mobil grab itu dari belakang. Angga mengikuti Jelita karena ia merasa ada keganjalan dari Jelita.
"Al Hospital? Siapa yang sakit?" Batin Angga
Sesampainya di Al Hospital, Jelita turun dari mobil dan berjalan ke ruangan dokter Kiki, dokter yang biasanya memeriksa dia.
Angga tetap mengikuti Jelita sampai masuk ke dalam ruangan.
"Dokter spesialis gastroenterologi? Siapa yang sakit lambung?" Batin Angga
Angga yang tidak bisa masuk ke dalam ruangan pun menunggu Jelita di kursi yang tidak berada jauh dari ruangan tersebut.
****
"Selamat malam dokter Kiki." Kata Jelita yang baru masuk ruangan dokter yang bernama Kiki tersebut.
"Ouh, Jelita. Malam juga." Kata Dokter Kiki
Jelita duduk di kursi yang ada di depan meja dokter Kiki.
"Tumben malam?" Tanya dokter Kiki
"Iya, tadi ada acara dok."
"Jangan capek-capek, Ta."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daffa's
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ini cerita tentang seorang cowok bernama Daffa Alvaro Gavriel, orang-orang memanggilnya Daffa. Ketua utama geng The Regar penguasa dua kota besar, Jakarta dan Bandung. The Most Wanted di SMA Angkasa dan badbo...