34. NYONTEK

7.2K 328 9
                                    

Typo dimana-mana :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo dimana-mana :)

Happy Reading 💜💙💛💚

-----------------------------------------------------------

Pagi ini Daffa sudah bersiap untuk sekolah karena di sekolah sedang melaksanakan ulangan. Tak seperti biasanya.

Biasanya setiap ada ulangan apapun itu di sekolah, Daffa tak pernah mengikutinya. Mungkin karena sekarang ada Delia dia jadi kepingin sekolah terus.

Drtt... Drttt...

Daffa pun melihat siapa yang menelponnya pagi-pagi seperti ini. Nama yang tertera di hpnya Daffa adalah Rafka.

Daffa pun mengangkat telpon tersebut.

"Hm?" Guman Daffa saat menjawab telpon Rafka

"Daf. Sekarang lo ke markas utama TM, ada penghianat di sini."

Daffa yang mendengar itu menggeram kesal. Ini yang paling Daffa benci 'PENGHIANAT'.

Daffa langsung mematikan telpon tersebut dan mengambil jaket dan kunci mobil. Daffa turun ke bawah dengan terburu-buru.

"Abang, sarapan dulu." Panggil Tasya yang melihat Daffa memakai sepatu

"Gak ma." Kata Daffa yang langsung pergi ke mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata ke markas utama Tiger Mafia.

Sesampainya di markas, Daffa turun dengan tatapan yang sangat dingin. Anggota yang sedang berjaga pun menunduk saat Daffa keluar dari mobil.

Daffa berjalan dengan tegas menuju ruang tanah disana tempat khusus Daffa dkk ngehukum orang yang berkhianat, musuhnya.

"Mana?" Tanya Daffa dingin kepada Arka

"Tuh lagi di interogasi sama Melvio." Kata Arka yang menunjuk Melvio yang kayak wartawan.

Daffa berjalan kesana dan menggeser tubuh Melvio dengan kasar hingga tubuh Melvio berpindah.

Bugh..
Bugh..
Bugh..

Tiga pukulan melayang ke sang penghianat. Pukulan Daffa sangat kuat sampai-sampai sang penghianat itu mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Siapa yang nyuruh lo?" Tanya Daffa dingin

Tetapi sang penghianat itu diam saja.

Daffa pun geram dengan orang yang ada di hadapannya, pingin rasanya langsung di mutilasi.

"Dia dari tadi diam aja." Kata Melvio

"Jawab. Kalau lo mau keluarga lo selamat." Kata Arka santai.

"Bunuh aja. Gue dah tau siapa yang nyuruh." Kata Melvin

Daffa yang sudah dari tadi pingin ngebunuh, dia langsung mengeluarkan pisau dan mencongkel mata sang penghianat tersebut.

"AKHH."

Daffa's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang