Maaf, baru update. Karna aku masih Ujian Praktek, tapi tenang Ujian Praktek ku tinggal empat mata pelajaran aja. Habis itu, aku free dan bisa nulis dengan tenang:)
Tapi habis itu aku US, tapi tenang aja aku selalu update sebisa aku. Luv yu 💕
3832 word. Jangan lupa votenya :)
Typo dimana-mana hatiku senang :)
Happy Reading 💜💙💚💛
-----------------------------------------------------------
Sudah tujuh belas tahun, seorang Angga Radhian tinggal di Amerika. Angga hanya beberapa kali saja dirinya ke Indonesia, untuk mengunjungi semua keponakannya dan makan Jelita.
Angga sama sekali belum berniat untuk mencari pengganti seorang Berliana Jelita dari lubuk hatinya. Walaupun papa dan mamanya sering sekali menjadwalkan dirinya untuk kencan buta dengan pilihan mereka. Namun, Angga selalu menolak semua kencan buta itu.
Seperti sekarang, sang mama memohon supaya Angga datang ke kencan buta yang sudah dijadwalkan oleh sang mama. Sang mama datang ke kantor Angga untuk membahas tentang kencan buta itu langsung dengan Angga.
"Ma. Berapa kali Angga udah bilang, kalau Angga gak mau kencan buta?" ucap Angga kepada mama yang ada dihadapannya.
"Satu kali ini aja, kamu dateng kesana." mohon sang mama.
"Ma~"
"Kamu ini gak mau kasih mama mantu sama cucu apa? Mama itu udah tua, kamu gak kasihan apa?" kata sang mama.
"Kamu juga, kalau kencan buta bukan kamu yang dateng tapi malah sekretaris kamu." sambung sang mama kesal.
"Oke. Satu kali ini aja, kalau Angga gak suka udah mama maupun papa gak lagi jadwalin Angga kencan buta." ujar Angga.
"Oke. Ingat nanti malam, jam delapan malam, di restoran depan perumahan World, meja nomer tujuh." kata sang mama dengan senyuman lebarnya.
Angga bernafas pelan melihat sang mama yang begitu bahagia.
Tok.. Tok..
"Permisi. Nyonya besar anda sudah ditunggu sama tuan besar di bawah." info sekretaris Angga.
"Baik." jawab mama beranjak dari kursi dan berjalan kearah pintu.
"Ingat loh Angga, jangan kecewain mama. Jangan suruh sekretaris kamu yang kesana." tutur sang mama didepan pintu.
"Iya, ma." jawab Angga.
"Udah sana pulang. Papa udah nunggu." sang mama mengangguk dan keluar dari ruangannya Angga.
Angga langsung memijat pangkal hidungnya saat sang mama keluar dari ruangannya. Angga membuka loker mejanya dan mengambil bingkai foto yang berisi foto dirinya dan Jelita yang sama-sama tersenyum lebar. Semua itu sudah sembilan belas tahun, semua kenangan indah dengan Jelita. Tidak satupun yang Angga lupakan dengan semua kenangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daffa's
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ini cerita tentang seorang cowok bernama Daffa Alvaro Gavriel, orang-orang memanggilnya Daffa. Ketua utama geng The Regar penguasa dua kota besar, Jakarta dan Bandung. The Most Wanted di SMA Angkasa dan badbo...