29. KELUARGA GAVRIEL

9.6K 429 1
                                        

Typo dimana-mana hatiku senang :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo dimana-mana hatiku senang :)

Happy Reading 💜💙💛💚

-----------------------------------------------------------

Pulang sekolah Daffa dan Delia pulang bersama. Seperti sekarang Daffa dan Delia lagi menikmati udara Jakarta diperjalanan. Delia memeluk pinggang Daffa sangat erat.

"Loh, Kak. Ini kan bukan arah rumahnya Delia." Kata Delia

Daffa tidak menjawab perkataan Delia. Dan melanjutkan perjalanannya.

Mereka berhenti di sebuah rumah yang sangat besar.

"Wahh." Kagum Delia saat melihat rumah yang ada di hadapannya. Delia benar-benar sangat takjub dengan rumah yang ada di hadapannya.

Daffa pun memasuki rumah tersebut dan memarkirkan motornya digarasi.

"Ini rumah siapa kak?" Kata Delia yang sudah turun dari motor.

"Rumah aku." Kata Daffa

"Rumah kakak?" Ulang Delia

"Iya, ayo." Kata Daffa menggandeng tangan Delia dan mengajaknya masuk.

"Tu-tunggu-tunggu kak. Hm... Delia gak bawa apa-apa, masak gak bawa apa-apa?" Kata Delia

Daffa menghentikan langkahnya dan menatap Delia bingung

"Udah gak apa-apa." Kata Daffa dan mengajaknya masuk ke dalam rumah.

Ckel...

"Ma.." Panggil Daffa

"Bi.. Mana mama?" Kata Daffa yang melihat Bi Aya.

"Nyonya lagi di taman belakang, Den." Jawab Bi Aya.

Daffa yang mendengar itu langsung mengajak Delia ke taman belakang rumahnya.

"Ma." Panggil Daffa yang melihat Tasya yang sedang bermain bersama Diva.

Tasya yang merasa dipanggil pun menoleh ke belakang dan melihat Daffa dengan Delia.

"Delia."
"Mama."

Tasya mendekat kearah Delia dan memeluknya.

"KAKAK CANTIK." Diva ikutan memeluk Delia

"Kalian saling kenal?" Tanya Daffa bingung dengan kelakuan mereka

"Delia yang tolongin mama waktu mama mau dicuri." Jelas Tasya

"Tunggu-tunggu. Delia siapa kamu? Kok kamu kesini bareng sama Delia?" Kata Tasya

"Delia, pacar abang." Tasya kaget dengan perkataan Daffa.

"Beneran?" Tanya Tasya

"Iya, ma." Kata Delia malu-malu

Daffa's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang