36. TAWURAN

7K 328 11
                                    

Typo dimana-mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo dimana-mana

Happy Reading 💜💙💛💚

-----------------------------------------------------------

Kini Daffa melajukan motornya ke markas utama Tiger Mafia setelah mengantar Delia pulang. sesampainya di markas  Daffa langsung ke ruang bawah tanah.

Disana Daffa dapat melihat Viska dkk sedang diikat di kursi yang ada disana.

"Viska, Viska. Gue udah kasih lo kesempatan untuk hidup. Lo malah pingin mati. Ck ck ck." Kata Daffa

"Dan lo, para antek-anteknya. Mau aja ngikutin orang gila ini." Kata Angga kepada antek-anteknya Viska

"Gue tau, lo pada dipaksa sama ni setan. Tapi kok mau aja." Kata Rafka

"Langsung aja." Kata Dana

"Udah gak sabaran lo?" Kata Arka yang ada di sebelahnya Dana

"Hm." Guman Dana

Daffa mengambil pisau yang ada di balik pintu bawah tanah. Daffa mengarahkan pisau itu ke pipi mulus Viska.

"Akh. Lo gila Daf." Kata Viska sambil meringis

"Ya, gue memang gila." Kata Daffa dingin

Daffa terus melanjutkan kegiatannya. Setelah bermain dengan pipi Viska, dia mengarahkan pisau itu ke tangan Viska. Dia menggores tangan Viska dari atas sampai jari-jari tangan Viska.

Viska hanya bisa meringis kesakitan dan menangis.

"Daf. Gue minta maaf, Daf." Mohon Viska

Daffa menghiraukan tangisan dan permohonan Viska. Setelah dia membuat pola di pipi dan tangannya Viska. Dia menusuk perut Viska.

Jleb..

"AKHH."

Bukan hanya perut tapi pahanya Viska juga dia tusuk.

Jleb..

"AKHH."

Dia mencongkel kedua mata Viska dengan pisau yang dia pakek sampai mata itu terlepas dari tempatnya.

Setelah itu, Daffa mengambil pistol dan mengarahkan ke dahi dan dada Viska.

Dorr..
Dorr..

Selesai itu, Daffa menyuruh teman-temannya melakukan sesuatu ke antek-anteknya Viska tapi jangan sampai mati.

Daffa keluar dari ruang bawah tanah dan menuju kamar mandi yang ada di ruangannya untuk membersihkan badannya yang terkena cipratan darah Viska.

****

Pagi ini Delia dan Laras sedang menikmati waktu istirahat. Tidak di kantin, melainkan di luar ruang kelasnya. Terdapat satu bangku panjang untuknya duduk, sembari membaca novel yang baru ia baca setengah halaman. Soal teman-temannya yang lainnya mungkin sedang di kantin karena tadi mereka mengadu bahwa mereka lapar.

Daffa's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang