68. MISS HIM

6.4K 324 36
                                    

ALNGKAH BAIKNYA, SEBELEM BACA DI VOTE TERLEBIH DAHULU!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALNGKAH BAIKNYA, SEBELEM BACA DI VOTE TERLEBIH DAHULU!!!

SUDAH?
OKE!

Typo dimana-mana:)

Happy Reading 💜💙💚💛

-----------------------------------------------------------


Waktu sudah menunjukkan pukul 00.30. Dan pukul segini orang-orang sudah pada tidur, begitu juga dengan Delia yang setia menunggu Daffa sampai-sampai dirinya tertidur dengan kepalanya di taruh disisi brankar.

Reno yang baru saja masuk ke dalam ruangannya Daffa pun langsung mengangkat Delia, membaringkannya di kasur yang sudah disediakan. Tidak lupa menyelimuti supaya Delia tidak kedinginan. Reno juga membenarkan letak infus Delia yang masih terpasang.

Reno kini duduk di kursi yang habis di duduki Delia. Reno melihat semua alat yang terpasang di tubuh Daffa.

"Bangun lo, njing! Lo gak mau tau kalau Delia lagi hamil, hah?! Sialan, lo udah bikin adik gue nangis seharian." umpat Reno.

"Ekhmm." Reno berbalik dan mendapatkan Delia yang tidak nyaman dengan tidurnya. Reno menghampiri dan mengelus kepala Delia supaya Delia kembali nyaman.

Akhirnya Reno putuskan untuk duduk dibawah dan menaruh kepalanya disisi kasur yang ditempati Delia.

Waktu pun berlalu, dan kini matahari sudah menampakan diri. Delia menggeliat dan menerjapkan matanya, melihat sekitar dan menatap Reno yang tidur dengan posisi duduk. Pasti itu tidak nyaman.

Delia bangun dengan perlahan dan berjalan mendekati Daffa.

CUP.

"Morning. Bangun, kak! Jangan lama-lama boboknya." kata Delia disebelah telinga Daffa.

Delia berjalan kearah kamar mandi dengan susah payah karena dirinya juga membawa infusnya.

Reno terbangun karena suara pintu kamar mandi yang terbuka. "Delia?"

Reno langsung menghampiri Delia dan membantu Delia membawa tiang infusnya. "Kenapa gak bangunin?"

"Kakak pulas banget tidurnya, jadi gak tega." jawab Delia.

Reno menghela nafas dan menuntun Delia sampai kasur. "Mendingan kamu ke ruangan mu, ya? Disini gak nyaman, kasihan bayi kamu."

"Gak, Delia mau disini aja nemenin kak Daffa." ucap Delia mendekati brankar Daffa.

Delia duduk dikursi sambil membaca buku-buku tentang ibu hamil dan juga bayi. Reno menghela nafas pelan dan keluar ruangan untuk mengambil sarapan Delia.

"Ayo makan dulu." ucap Reno saat masuk membawa nampan yang terdapat beberapa piring dan gelas yang berisi air.

"Taruh aja, nanti Delia makan sendiri." ucap Delia menyisir rambut Daffa.

Daffa's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang