57. PLAN HIM?

5.9K 282 22
                                    

Typo dimana-mana :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo dimana-mana :)

Happy Reading 💜💙💚💛

-----------------------------------------------------------

Semua orang yang ada di pemakaman satu persatu pamit undur diri dari sana, dan menyisakan keluarga Jelita, Daffa dkk, dan Delia dkk. "Ayo, pulang kak." ajak adik dari mama Jelita.

"Iya, ma. Ayo, pulang! Jelita udah tenang disana, ma." ucap papa Jelita yang diangguki mama Jelita.

Mama Jelita berdiri dibantu oleh papa Jelita, keluarga Jelita pamit terlebih dahulu kepada Daffa dkk dan Delia dkk. Angga hanya diam dan menatap kosong kearah gundukan tanah yang masih basah.

"Ngga, udah. Ayo balik!" ajak Melvio yang diabaikan oleh Angga. Semua menghela nafas pasrah dan membiarkan Angga berdiam diri disini. "Kita duluan, Ngga. Inget pulang! Lagi bentar mau hujan." tidak ada anggukan atau gelengan dari Angga, Daffa dkk dan Delia dkk pamit undur diri dari sana dan membiarkan Angga disana.

"Kenapa?"

"KENAPA?! KENAPA KAMU NINGGALIN KAKAK?! KENAPA?!" teriak Angga sambil meremas gundukan tanah yang masih basah. Air hujan perlahan-lahan turun, Angga tetap disana tanpa memikirkan dirinya yang sudah basah kuyup.

"Kamu tau? Kakak merasa tidak berguna menjadi pacar kamu? Kakak merasa gagal. Hikss.." isak Angga.

"Maafin kakak, hikss. Maaf.. Maaf.." ucap Angga berulang-ulang kali.

"Kak Angga." Angga menoleh dan menemukan Andrean, Tasya dan Diva yang berdiri tidak jauh dengannya. Angga bangun dan memeluk Tasya dengan erat. "Angga gagal jadi pacar untuk Jelita, hikss. Angga gagal, hikss.." isak Angga dalam pelukan Tasya.

"Kamu gak gagal sayang.. Jelita pergi karena Tuhan sayang sama dia. Jadi, jangan salahkan diri kamu." kata Tasya menenangkan Angga seperti anaknya sendiri. Tasya tidak peduli dengan bajunya yang ikut basah karena Angga memeluknya, Tasya mengusap punggung Angga dengan lembut, sedangkan Diva sudah berada di gendongannya Andrean.

"Sudah Angga, semua orang sudah ada takdirnya masing-masing. Lebih baik kita balik, hujannya makin deras." ajak Andrean.

Tasya menggandeng tangan Angga supaya meninggalkan wilayah pemakaman. Angga  menoleh kebelakang menatap tempat peristirahatan Jelita untuk terakhir kali. "I love you, kakak gak bakal lupain kamu. Dan tidak ada yang bisa gantiin posisi kamu dihati kakak." batin Angga.

****

Keesokan harinya. Delia tetap merasakan sedih yang luar biasa, bukan hanya Delia tetapi juga dengan yang lain.

Setelah kehilangan Jelita, Angga menjadi orang yang begitu dingin dan emosional, dan hanya Daffa dan Melvin yang bisa menenangkan Angga. Semua anggota The Regar dan Tiger mafia dapat merasakan apa yang kini sedang dirasakan Angga, semua hanya diam saat Angga berada didekat mereka, tidak ada yang berani menganggunya seakan-akan ini bukanlah Angga yang mereka kenal.

Daffa's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang