55. KING DARI SEGALA KING

6.5K 294 18
                                    

Typo dimana-mana :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo dimana-mana :)

Happy Reading 💜💙💚💛

-----------------------------------------------------------

Daffa memberhentikan motornya didepan rumah Delia. Delia pun turun dari motor Daffa dan melepas helm punya Kila. Daffa mengambil helm saat Delia mengasih ke dirinya.

"Udah, sana masuk!" suruh Daffa menyisir rambut Delia yang berantakan.

Delia menghentikan pergerakan tangan Daffa yang menyisir rambutnya, dan menggenggamnya. "Pulang duluan, habis itu Delia masuk."

Daffa menggeleng. "Kamu dulu masuk, baru kakak pergi." Delia mematuhi ucapan Daffa dan langsung masuk ke dalam rumah tapi sebelum itu dia membalikan badan menoleh kearah Daffa. "Dadah." Delia melambaikan tangannya kepada Daffa.

Daffa tersenyum dan membalas lambaian tangan Delia. Delia masuk, setelah itu Daffa melajukan motornya menuju rumahnya yang sudah dia tinggal selama 3 hari, sudah dipastikan mamanya pasti akan mengomeli dirinya karena tidak pulang kerumah selama 3 hari.

Sesampainya dirumah, Daffa memarkirkan motornya terlebih dahulu setelah itu Daffa masuk kedalam rumah.

Ckel.

Daffa gugup saat mamanya melihat dirinya dengan intens. "Inget rumah ternyata." sindir Tasya.

Daffa menghampiri Tasya yang sedang bermain dengan Diva. "Ma." Tasya menghiraukan panggilan Daffa.

Diva menoleh kearah Daffa dan langsung merentangkan tangannya minta di gendong. "Abang." Daffa menggendong Diva dengan tangan kanannya.

"Ma." Tasya tetap menghiraukan panggilan Daffa hingga Andrean menghampiri mereka. "Ada apa?" tanya Andrean kepada Daffa.

"Tanya sendiri sana, sama anak kamu." Tasya pergi begitu saja meninggalkan mereka bertiga. "Bi, tolong antar Diva ke kamarnya." Bi Siti yang diperintahkan pun langsung melaksanakannya, setelah Bi Siti membawa Diva ke kamar Daffa menatap bingung Andrean. "Ikut ke ruang kerja papa."

Daffa dan Andrean berjalan kearah ruang kerja Andrean dengan Andrean sebagai pemimpin jalan.

Daffa duduk di sofa sedangkan Andrean duduk dikursi kerjanya. "Kenapa, pa?"

"Gimana mafia yang kamu jalani?"

Tatapan Daffa berubah menjadi tajam. "Papa tau dari mana kalau Daffa ketua Tiger mafia?" tanya Daffa yang sama seperti kemarin saat papanya pertama kali menanyakan tentang Tiger mafia ke dirinya.

"Lagi sebentar kamu juga bakal tau." jawab Andrean penuh tanda tanya.

"Pa. Kalau papa udah tau, Daffa minta tolong jangan kasih tau mama tentang ini." pinta Daffa, sedangkan yang dipinta hanya mengangguk saja.

Daffa's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang