Typo dimana-mana :)
Happy Reading 💜💙💛💚
-----------------------------------------------------------
Brak..
Pintu ruang kepala sekolah dibuka dengan kasar oleh Daffa. Daffa dkk dapat melihat Delia dkk yang sudah menangis, dan itu membuat Daffa dkk marah besar.
"Tu-tuan." Kata kepala sekolah terbata-bata
Daffa dkk menghampiri Delia dan membawa mereka keluar dari ruang kepala sekolah. Tapi langkah nereka di tahan sama pengawas yang mengawas di kelas Delia dkk berada.
"Tunggu tuan." Cega pengawas tersebut
Daffa dkk berbalik badan dan menatap pengawas itu heran.
"Mereka menyontek, jadi kita harus kasih sangsi. Ini kesepakatan kita waktu rapat bukan?"
Daffa berpikir. "Oke." Daffa balik lagi ke dalam ruangan, diikuti Daffa dkk dan Delia dkk juga mengikuti Daffa.
Daffa dengan angkuh duduk di sofa yang ada disana.
Daffa menepuk sisi sofa yang kosong sambil menatap Delia. Delia menghampiri Daffa dan duduk disebelahnya.
"Ada bukti?" Pengawas tersebut mengasih Daffa kertas-kertas yang tadi dia temukan di kolong bangku Delia dkk.
Daffa pun mengambil dan melihat isi kertas tersebut. Daffa menatap Delia, Delia yang ditatap pun menggeleng-gelengkan kepalanya bahkan mata Delia sudah berair, dalam tatapan yang Delia berikan kayak berkata "Bukan aku." Daffa mengusap lembut rambut Delia yang terikat rapi sambil tersenyum kecil.
"Vin." Panggil Daffa
Melvin yang dikode pun mengangguk dan mengeluarkan tablet berlogo apple, dia mengotak-atik tablet tersebut.
Melvin mengasih Daffa tablet tersebut dan Daffa menerimanya. Dengan cepat Daffa memperhatikan tablet tersebut.
Selesai memperhatikan, Daffa tersenyum remeh. Daffa pun berdiri dari tempat duduknya, semua menatap Daffa heran kecuali Melvin.
"Vin ikut gue, kalian diem di sini." Kata Daffa dingin
Daffa dan Melvin berjalan keluar ruangan dan menuju ruang 1 yaitu ruang Daffa dkk dan Delia dkk.
Brak..
Daffa membuka pintu ruang 1 dengan keras, semua yang ada di ruangan tersebut kaget dengan Daffa yang tiba-tiba menendang pintu.
Kayaknya kebiasaannya Daffa sekarang menendang pintu. Hahahha.
Daffa dan Melvin masuk ke dalam ruangan tersebut dengan tatapan tajam. Semua murid yang nelihat tatapan tajam Daffa pun langsung menunduk kecuali RAR, mereka ketawa kecil bahwa mereka tau kalau bakal terjadi suatu pertunjukan yang menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daffa's
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ini cerita tentang seorang cowok bernama Daffa Alvaro Gavriel, orang-orang memanggilnya Daffa. Ketua utama geng The Regar penguasa dua kota besar, Jakarta dan Bandung. The Most Wanted di SMA Angkasa dan badbo...