Chapter 6🦕

951 115 35
                                    

Kondisi lorong kelas sebelas IPS SMA Cahaya Cendekia pagi ini cukup sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kondisi lorong kelas sebelas IPS SMA Cahaya Cendekia pagi ini cukup sepi. Padahal, waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh. Tiga puluh menit menuju jam pelajaran pertama dimulai. Namun entah mengapa, tempat yang biasanya dipenuhi para siswa ketika jam pulang ini, masih tampak sunyi.

Sedikit mengherankan bukan?

Setidaknya begitulah situasi tersebut berlangsung. Beberapa menit sebelum kedatangan Reyhan.

Lelaki yang mendapat julukan soft boy tersebut, berjalan menyusuri lorong itu dengan langkah tegapnya. Tak lupa, dengan setelan rompi seragam sekolah yang selau ia kenakan. Kelas Yuna, itulah tujuannya sekarang.

Reyhan memberhentikan langkahnya saat tiba didepan pintu kelas sebelas IPS satu. Pergerakannya tercegat oleh keberadaan Cecylia yang menghadangnya.

Reyhan menatap Cecylia. "Kenapa lo nyegat gue?"

Cecylia tersenyum sinis. "Harusnya gue yang tanya sama lo."

"Ngapain lo ke kelas gue?" Gadis itu mengangkat tinggi salah satu alisnya. "Nyariin gue?"

Reyhan tertawa sinis. "Buat apa gue nyariin Lo?" Lelaki itu tersenyum miring menatap Cecylia. "Lo siapa gue?"

Ucapan yang terlontar dari mulut Reyhan tersebut berhasil menyulut emosi Cecylia. Wajah gadis tersebut memerah, tak kuasa memendam rasa malu akibat umpatan yang dilontarkan oleh Reyhan.

"Lo--" Cecylia menunjuk tepat wajah Reyhan.

"Apa?" tantang Reyhan.

"Lo adalah cowok terbrengsek yang pernah gue temuin di dunia ini!" Cecylia menatap Reyhan tajam.

Gadis itu memalingkan wajahnya ke lain arah, menatap bangku Yuna yang kosong. "Cuman gara-gara cewek murahan kayak Yuna--" Cecylia menatap wajah Reyhan lagi. "Lo ninggalin gue."

"Perempuan yang mencintai lo dengan tulus, dan perempuan yang berhasil lo patahin hatinya dengan semua janji manis yang keluar dari mulut buaya lo itu!" geram Cecyl.

"Udah playing victim nya?" tanya Reyhan santai.

Reyhan menatap tajam wajah Cecylia. "Denger ya, Cecylia Kamila Restania."

"Gue, nggak pernah ada niatan buat ngebaperin Lo, cantik."

"Sekalipun dulu kita pernah deket, gue cuman nganggep kedekatan kita berdua itu sebagai seorang temen."

Reyhan mengendikkan bahunya. "Ya, kalau lo baper, bukan urusan gue lah," ujarnya santai.

Skakmat.

Ucapan yang terlontar dari mulut Reyhan tersebut, seolah mematahkan semangat Cecylia untuk mengeluarkan argumennya yang lain. "Arghhhhh! Dasar cowok brengsek!" umpat Cecylia sambil berjalan menjauhi kelasnya.

Sedangkan itu, Reyhan hanya menanggapi tingkah laku Cecylia tersebut dengan tawaan ringan.

"Reyhan, kamu apain Cecylia sampai dia marah-marah kayak gitu?" Yuna tiba-tiba datang dengan mencangklung totebag mini miliknya.

[SCC: 1] AYUDNA (Antara Yuda dan Yuna)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang