"Yuda! Yuna mau tanya sesuatu sama Yuda!" Yuna berjalan menuju bangku tempat duduk Yuda pada kelas XI MIPA 3 dengan langkah terburu-buru. Sorot mata dan aura yang terpancar dari raut wajah gadis tersebut seolah menunjukan bahwa ia tengah menuntut penjelasan dari Yuda. Gadis itu berjalan menghampiri Yuda yang tampak tengah duduk diatas bangku dan menekuri novel genre fiksi histori.
Yuna menatap wajah Yuda dengan tatapan menelisik resah. Ia merasa sedikit kesal karena ucapannya tadi diabaikan oleh Yuda. "Yuda! Yuna itu ngajak omong Yuda! Kok Yuda diem aja, sih?"
Ucapan kekesalan yang terlontar dari mulut Yuna berhasil membuat Yuda menghentikan aktivitasnya. Fokus pandang Yuda pada lembar halaman novel seketika teralihkan.
Laki-laki itu menghela napas ringan. Lalu segera memalingkan wajahnya menatap Yuna. "Terus?"
"Ya, harusnya Yuda itu penasaran sama Yuna. Yuda tanya ke Yuna, 'Yuna mau tanya apa ke Yuda?' atau gimana gitu?" Yuna menarik bangku Bagas yang terletak pada samping bangku Yuda. "Malah diem aja."
Yuna menatap wajah Yuda yang ada tengah duduk di sampingnya. "Yuda denger nggak sih Yuna ngomong apa aja dari tadi?" tanya Yuna sedikit kesal karena melihat Yuda yang tampak mengacuhkannya sedari tadi.
Laki-laki tersebut tampak lebih memilih untuk kembali membaca deretan huruf pada lembar bacaan yang ia pegang daripada menanggapi ucapan Yuna.
Yuda menghembuskan napasnya perlahan. Laki-laki itu menutup halaman buku yang tengah ia baca. "Gue denger, Yun," ujar Yuda seraya meletakkan novel yang ia genggam pada atas meja.
Yuda membalas tatapan Yuna. "Lo mau tanya apa?"
Yuna tersenyum tipis mendengar respon yang terdengar dari mulut Yuda. "Nah, gitu, dong!"
"Jadi, Yuna itu mau tanya soal--" Yuna mengeluarkan ponsel miliknya yang ia simpan pada dalam saku seragam. "Yuna mau tanya soal maksud Yuda nge-chat Yuna kayak gini itu apa?" Yuna menunjukan layar ponselnya yang menampilkan room obrolannya bersama Yuda.
Yuda menatap layar ponsel Yuna sekilas. Lalu segera mengalihkan pandangannya pada Yuna lagi. "Lo datang ke kelas gue pagi-pagi, teriak-teriak gak jelas, dan ngeganggu waktu gue buat baca novel, cuman untuk tanya hal yang nggak penting kayak gini doang?" tanya Yuda. Laki-laki itu menggelengkan kepalanya tampak tak habis pikir dengan jalan pikiran Yuna.
"Ya, ini itu hal penting, Yuda!" Yuna menyimpan kembali ponselnya lalu segera menatap Yuda kembali. "Yuna harus tahu apa alasan Yuda nge-chat Yuna ngomong terima kasih karena-"
"Karena apa?"
"Karena kemarin Yuna nggak sengaja mimpiin Yuda pas tidur," ucap Yuna reflek. Tak sadar.
"Maksud lo?"
"Mampus! Kenapa aku bisa keceplosan, sih?" batin Yuna. Ia menepuk dahinya berkali-kali untuk merutuki kebodohannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SCC: 1] AYUDNA (Antara Yuda dan Yuna)
Teen Fiction[SERIES CAHAYA CENDEKIA: 1] TW // Family issues CW // Containing any harsh word So, please be wise on yourself! 🙏🏻 Angkasa Prayuda Nakula, atau biasa dipanggil Yuda. Seorang murid baru pindahan dari SMA Insan Cendekia. Pendiam, tajam, namun meni...