Chapter 49🦛

308 41 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TW // Blood

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TW // Blood

CW // Containing many harsh word

"Kita lakuin pertempuran kali ini sesuai sama strategi yang udah kita susun sebelumnya. Tim A, dipimpin sama Bagas, amanin markas dari depan. Tim B, tim yang dipimpin langsung sama gue, ngamanin bagian dalam markas. Sementara tim C yang dipimpin sama Reyhan, amanin bagian belakang markas. Gue yakin, pasti habis ini Erlangga tolol itu nelpon gue dan ngasih tahu kalau Brian lagi dia sandra. Jangan ada satu pun yang kepancing buat pergi nemuin Elang. Orang tolol kayak Erlangga dan orang bejat kayak Brian nggak perlu kita ladenin. Tetap stay di posisi masing-masing. Biarin anak Inside Tiger, Brian, dan kawanan Erlangga terkecoh di tempatnya sekarang sampai Bagas ngabarin kalau mereka udah di depan. Paham semuanya?"

"Paham." Seluruh anggota Revenant Phoenix dari berbagai sekolah menjawab perintah Satria secara serentak.

"Good."

"Revenant Phoenix?"

"We're born to be a knight!"

Seruan semboyan kebanggaan Revenant Phoenix menggema pada seluruh penjuru markas Revenant Phoenix. Tak hanya sekali maupun dua kali teriakan itu terdengar. Namun, berkali-kali mereka mengobarkannya bak pemantik semangat sebelum turun menghadapi medan pertempuran sebelum mulai bergerak menuju posisi masing-masing. Wajar saja bila Revenant Phoenix semarah ini. Ketenangan mereka sebagai geng motor yang tak pernah diusik tiba-tiba diganggu oleh Yuda. Seorang bajingan yang berhasil menyusup, memanfaatkan Yuna – perempuan yang dijadikan ratu oleh tiga punggawa Revenant Phoenix, hingga terang-terangan mengobarka bendera peperangan seperti sekarang.

"Halo. Mau apa lagi lo telepon gue?" Satria mengangkat telepon dari Erlangga.

Terdengar tawaan Erlangga dari seberang. "Kalem."

"Emosi lo hanya akan ngebuat Brian, anggota Revenant Phoenix yang lo buang, habis di tangan kita."

Satria tersenyum miring mendengar pernyataan Erlangga. Ia sudah menduga bahwa Erlangga akan mengatakan hal ini kepadanya. Namun, Satria berusaha mempertahankan mimik wajah dan nada bicaranya seperti sedia kala. Tetap tenang agar Erlangga tak curiga.

[SCC: 1] AYUDNA (Antara Yuda dan Yuna)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang