"Yud!"
"Yud. Yuda!"
Reyhan memasuki rumahnya dengan langkah emosi. Pandangan laki-laki itu menatap seluruh penjuru ruangan. Napasnya kian memburu tatkala nama yang ia panggil tak kunjung muncul.
Reyhan menghentakkan kakinya kesal. "Anjing."
"Dia kemana sih?"
Reyhan pun segera menempelkan ponselnya pada telinga. Hendak menelepon Yuda. Berharap ia dapat mendengar jawaban Yuda dari seberang telepon.
Namun, nihil. Reyhan tak kunjung mendengar suara Yuda. Hal tersebut membuat emosi Reyhan semakin meranjat naik.
"Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif."
Tut.
"Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif."
Tut.
"Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif."
"Argh, anjing!"
Reyhan melempar ponselnya ke sembarang arah. Menyalurkan kekesalannya pada Yuda. Seolah tak peduli bila handphonenya nanti akan rusak.
Yang ada di pikiran Reyhan kali ini hanya Yuda.
Reyhan ingin Yuda ada di sini.
Ia ingin mendengarkan seluruh kebenaran dari bibir Yuda tentang informasi yang telah disampaikan oleh Bagas tadi. Walaupun mungkin kebenaran tersebut akan terasa menyaktikan, tapi, ia ingin mendengar seluruh penjelasan tersebut dari mulut Yuda sendiri.
"Sialan." Reyhan mengambrukkan tubuhnya pada sofa ruang tamu rumah saat merasa kekesalannya berujung sia-sia.
🦛🦛🦛
Sementara di suatu tempat yang lain, tampak badan Yuda yang terjatuh. Menghantam dinding toilet appartemen milik Yuda. Kepala Yuda tertunduk lesu menatap lantai. Sorot netranya kosong. Tampak tak ada sinyal kehidupan di sana.
Salah satu telapak tangan Yuda bergerak memutar keran shower yang letaknya hanya berjarak setengah meter dari posisi Yuda saat ini. Laki-laki itu membiarkan derasnya air shower jatuh menghujani dirinya saat ini.
Berbagai bayang-bayang mengenai rencana penyerangan markas Revenant Phoenix yang dilontarkan oleh Darius tadi, seketika memenuhi relung kepala Yuda.
Perintah Darius untuk menghabisi Reyhan pada saat pertempuran nanti merupakan penyebab terbesar kelemasan tubuh Yuda saat ini.
Hingga tiba-tiba pikirannya berganti membidik rajutan memori mengenai kenangan dirinya dan Inside Tiger dahulu. Bagaimana ia menemukan apa arti kehidupan yang sebenarnya ketika memutuskan untuk menjadi bagian dari Inside Tiger. Walau itu semua harus berakhir dengan kenyataan yang cukup pelik. Hingga berhasil membuat Yuda tenggelam dalam lautan kegelisahannya yang membiru.
Ia bimbang. Apakah Reyhan atau Inside Tiger yang harus ia pilih untuk saat ini.
Apakah ia harus memilih menjadi pengecut yang tak turut serta dalam pertempuran demi menyelamatkan Reyhan?
Ataukah ia harus memilih untuk tetap setia memegang nama baik Inside Tiger dan membiarkan Reyhan, adik kandung yang selama ini ia rindukan kehadirannya untuk terluka?
Tuk saat ini, biarkan Yuda tenggelam dalam kompleks rumit pikirannya, sebelum pada akhirnya ia memutuskan pilihan mana yang akan ia pilih.
🦛🦛🦛
Minggu, 19 Juni 2022
415 kataThanks for reading Ayudna!
Don't forget to vote, comment, and share! 🐙❤️
See you on chapter 45 at tommorow!Instagram:
@rrlintang__
@aksara.lintang_
KAMU SEDANG MEMBACA
[SCC: 1] AYUDNA (Antara Yuda dan Yuna)
Teen Fiction[SERIES CAHAYA CENDEKIA: 1] TW // Family issues CW // Containing any harsh word So, please be wise on yourself! 🙏🏻 Angkasa Prayuda Nakula, atau biasa dipanggil Yuda. Seorang murid baru pindahan dari SMA Insan Cendekia. Pendiam, tajam, namun meni...