Sedikit Pembuka
Mulai part ini, aku kayaknya bakal banyak ngambil sudut pandang dari tokoh lain yang bukan tokoh utama tapi berperan penting, yaa. Kalau part awal-awal aku nulis dari sudut pandang Yuna, trus sudut pandang Yuda, sekarang dari sudut pandang 'tokoh lain' itu.
Tolong baca sampai tuntas dan jangan skip narasi karena penjelasan akan selalu ada dalam narasi.
Thank you, happy reading!❤️❤️"Yeay! Akhirnya sampai juga!" riang Yuna usai Reyhan menurunkan standar motornya di depan markas Revenant Phoenix.
Kedua orang itu bergerak menuruni motor yang mereka naiki lalu segera berjalan mendekat ke arah markas Revenant Phoenix. Reyhan mengeluarkan id card keanggotaan dari dalam dompet, lantas menempelkan id card tersebut pada scanner pengunjung.
Tittt
Silakan Masuk"Yeay, yeay, yeay! Akhirnya bisa sunmori juga sama anak-anak Revenant Phoenix setelah sekian purnama!" Yuna tersenyum lebar seraya memasuki markas Revenant Phoenix.
Seutas senyuman tipis pun terukir di bibir Reyhan karena melihat tingkah laku Yuna. Sedetikpun, pandangan Reyhan tak pernah lepas dari Yuna yang tengah berjalan riang gembira didepannya.
Raut wajah, cara bicara, hingga tingkah laku Yuna, seolah-olah menjadi daya tarik sendiri bagi Reyhan. Saat melihat raut cerah milik Yuna, Reyhan seperti merasa seluruh masalah hidupnya seketika hilang.
Entahlah, hal itu selalu ada dalam pikiran Reyhan. Dan hal itu pula yang menjadi alasan mengapa Reyhan mengajak Yuna pada sunmori kali ini. Selain karena Reyhan ingin menyaksikan wajah Yuna lebih lama dan Yuna yang sudah lama tidak ikut sunmori, Reyhan juga ingin mengalihkan perhatiannya dari pertengkarannya dengan Satria sejak beberapa minggu lalu pada Yuna.
"Halo semuanya! Halo Satria, Bagas, Intan, Sancaka, Ernest, Fazran Wibu, Adit Suami sah Yeri, dan semua anggota Revenant Phoenix!" sapa Yuna pada seluruh pasukan Revenant Phoenix yang tengah menanti kehadirannya di markas.
Yuna berjalan mendekati Intan karena hanya Intan satu-satunya perempuan yang ada di dalam markas.
Yuna menatap wajah Intan. "Intan, kamu nanti sama siapa? Maksud aku, naik motornya siapa?"
"Oh, itu, gue nanti sama Sancaka, Kak. Karena gue sama Sancaka, 'kan satu kelas. Jadi, gue--"
"Dia bareng gue." Bagas memotong ucapan Intan.
Bagas memalingkan tatapannya dari gadget yang ia genggam pada Intan. "Jangan sama Sancaka, motornya belum diservice sejak tiga bulan yang lalu. Bahaya."
Pernyataan yang dilontarkan oleh Bagas membuat Yuna mengernyitkan dahinya. Gadis itu menatap keheranan wajah Bagas. "Kamu tahu darimana motor Sancaka belum di service? Perasaan kamu juga gak pernah main bareng sama Sancaka."
"Motor gue udah diservice, Bang-- Arghh!" ucapan Sancaka terpotong oleh rintihan sakit yang disebabkan oleh seseorang yang menginjak kakinya.
Bagas melepaskan injakan kakinya pada Sancaka. "Emang hal apa di dunia ini yang gak gue ketahui sih, Yun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[SCC: 1] AYUDNA (Antara Yuda dan Yuna)
Ficção Adolescente[SERIES CAHAYA CENDEKIA: 1] TW // Family issues CW // Containing any harsh word So, please be wise on yourself! 🙏🏻 Angkasa Prayuda Nakula, atau biasa dipanggil Yuda. Seorang murid baru pindahan dari SMA Insan Cendekia. Pendiam, tajam, namun meni...