"Yuda!" Yuna berteriak memanggil Yuda.
Sebuah lengkungan lebar terukir indah pada bibir cantik milik Yuna saat ia mengetahui Yuda membalas sapaannya dengan seutas lambaian tangan. Gadis itupun segera melangkahkan kakinya untuk menghampiri Yuda yang tengah bersandar pada dinding luar kelas 11 MIPA 3. Yuna melemparkan senyum riang andalannya ke segala arah.
Dengan tetap menatap binar raut wajah Yuda yang kini tengah berdiri di sudut lorong pemisah kelas 11 MIPA dan IPS, Yuna pun semakin mempercepat laju langkahnya. Menepis jarak diantara dirinya dengan Yuda. Tatapan Yuna lurus, hingga tak sempat memperhatikan adanya halangan yang ada dibawahnya.
Brukkk
"Awh!" ucap Yuna secara reflek saat merasakan tubuhnya tak sengaja jatuh menubruk lantai. Pandangan Yuna beralih menatap lutut miliknya yang menjadi pusat benturan.
Gadis itu membulatkan kedua bola matanya saat menyadari ada seberet luka di atas bagian tubuh itu. "Duh, luka lagi," keluh Yuna dengan raut wajah penuh kecemasan.
"Gimana, sakit?"
Fokus pandang Yuna pada luka yang tergores pada atas lutut seketika terhenti. Tatapan Yuna beralih memandang orang yang tengah melemparkan sebuah pertanyaan bernada ejekan padanya.
"Alexa?"
Melihat siapa yang tengah mengerjainya, Yuna pun berusaha menyejajarkan dirinya dengan Alexa. Mau tak mau, Yuna harus melawan Alexa lagi kali ini.
"Kamu biang keroknya?"
Seutas senyuman miring terukir di wajah Alexa saat Yuna melontarkan pertanyaan itu. Tak lama kemudian gadis itu melemparkan sorot tajamnya pada Yuna. "Kalau iya, kenapa?"
"Kalau enggak..." Alexa tampak menggantungkan ucapannya, tatapan Alexa beralih menatap rentetan jari jemari lentik miliknya. "Kenapa?" lanjutnya seraya memandang wajah Yuna kembali.
"Kalau iya, lo berurusan sama gue," ucap Yuda yang tiba-tiba berada di tempat itu. Lelaki itu bersimpuh sesaat untuk memasangkan selembar plester pada lutut Yuna yang terluka. Lalu segera berdiri menatap Alexa kembali.
"Karena keselamatan Yuna, adalah tanggung jawab gue," lanjut Yuda penuh tekan.
Sebelah alis Alexa terangkat tinggi saat mendengar ucapan bernada ancaman yang dilontarkan oleh Yuda.
Sesaat kemudian Alexa memalingkan wajahnya menatap Yuda dengan raut muka memelas.
"Kamu mau ngapain aku? Takut..." ujar Alexa seraya menggoyang-goyangkan tubuhnya bak anak kecil yang minta diampuni ketika berbuat kesalahan.
Namun tak terhitung lama, Alexa segera merubah kembali mimik wajahnya seperti sedia kala. Dengan ciri khas angkuh yang sudah melekat erat pada dirinya. "Itu, 'kan, yang lo mau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[SCC: 1] AYUDNA (Antara Yuda dan Yuna)
Teen Fiction[SERIES CAHAYA CENDEKIA: 1] TW // Family issues CW // Containing any harsh word So, please be wise on yourself! 🙏🏻 Angkasa Prayuda Nakula, atau biasa dipanggil Yuda. Seorang murid baru pindahan dari SMA Insan Cendekia. Pendiam, tajam, namun meni...