Bau obat-obatan memenuhi ruang kamboja-IV, kamar VVIP rumah sakit Mitra Kasih, tempat Reyhan dirawat akibat luka tusuk yang menimpanya. Atmosfer ruang pasien bertembok putih itu tampak pengap, walaupun tak dipenuhi oleh banyak orang. Hanya terdapat Reyhan dan Yuna. Gadis itu telah menunggu Reyhan sejak pertama kali Reyhan dibaringkan di tempat ini. Menundukkan kepala, seraya tak henti-hentinya mengeluarkan air mata sedu. Ribuan doa ia rapalkan untuk keselamatan Reyhan, sahabat laki-laki yang ia sayangi.
Yuna menggenggam erat jari-jemari Reyhan. Mencoba menyatukan telapak tangannya dengan milik Reyhan. Ia menjatuhkan kepalanya tepat pada samping wajah Reyhan yang tengah terbaring lemah. Netra teduh yang biasa melontarkan tatapan hangat pada Yuna, kini tampak tak menunjukkan adanya sinyal kehidupan di sana. Menutup rapat, seolah tak mau terbuka kembali.
"Rey ...." Bibir Yuna tampak bergetar kala menyebut nama Reyhan.
"Kamu kenapa tidurnya lama banget?"
"Ka-kamu enggak tahu apa kalau misalnya a-aku kangen sama kamu?"
"Rey ... Bangun, yuk. Nanti kita main bareng-bareng lagi. Sama Satria, Bagas, sama anak Revenant Phoenix yang lain juga," ucap Yuna seraya menggoyang-goyangkan perlahan tubuh Reyhan.
Yuna menarik kembali kepalanya dari atas ranjang pasien. Lalu menatap Reyhan dari dekat. "Atau misalnya kamu mau ngajak aku nonton film horor bareng kayak dulu lagi? Ayok, Rey. Aku udah gak takut lagi sama hantu. Aku pasti mau nonton film kayak gitu ... Asalkan sama kamu. Ya, ya, ya?" Yuna melontarkan pertanyaan dengan nada ceria. Seolah menghibur dirinya sendiri.
Perlahan-lahan, raut keceriaan palsu itu luntur. Digantikan oleh ekspresi pilu yang telah mewarnai wajah cantik milik Yuna sedari tadi.
"M-maaf, aku berisik. Aku pasti ganggu tidur kamu, ya?" ucap Yuna dengan sedikit terisak.
"R-rey." Tubuh Yuna bergemetar. Kedua bibirnya tampak terkatup rapat. Seluruh kosakata yang akan terlontar dari mulutnya seketika hilang. Tampak tak sanggup berbicara lagi saat menyadari wajah Reyhan kian memucat.
Yuna membelai perlahan rambut hitam milik Reyhan. Saat ia tengah merasakan halusnya surai pendek lelaki tersebut, sekelibat bayangan mengenai Reyhan yang selalu menepuk kepalanya seketika memenuhi memori. Tentang Reyhan — orang yang paling memperhatikannya dibandingkan kedua sahabatnya yang lain. Tentang Reyhan yang tak pernah marah pada Yuna. Dan juga tentang Reyhan dan perilaku lembutnya yang selalu membuat hati Yuna terasa hangat.
"Maafin aku ya, Rey, karena aku telat datang pada saat itu."
"Maafin aku ya, Rey, karena selama ini aku memilih untuk berada di sisi Yuda hingga lupa bahwa ada kamu — orang yang enggak pernah menyakiti aku, di sisiku."
Gadis itu menundukkan kepalanya dengan letih. "Seharusnya aku percaya sama ucapan Satria saat itu."
"Seharusnya aku nurut sama larangan Satria buat nggak deket-deket sama Yuda."
"Seharusnya aku nggak terlalu kagum sama Yuda."
"Seharusnya aku sadar kalau selama ini aku telah dibutakan oleh cinta sama Yuda. Sampai aku nggak nyadar dengan tingkah laku aneh Yuda yang sebenarnya cuman manfaatin aku."
"Tapi, sayang, Rey. Ribuan kata maaf dan seharusnya, gak bakal bisa buat kamu bangun untuk saat ini juga," ucap Yuna seraya menatap wajah kedua netra milik Reyhan yang tampak terkatup rapat.
"Maafin aku, Rey," pungkas gadis itu seraya menundukkan kepalanya, lagi.
"Seharusnya gue enggak pernah dilahirkan di dunia, kalau hanya akan menjadi sebuah musibah bagi semua orang yang ada di sekitar gue," gumam Yuda yang sedari tadi berdiri tepat di belakang pintu kamar pasien. Mengintip interaksi Yuna dengan Reyhan dengan raut muka sendu.
Laki-laki itu menutup kembali pintu ruang kamboja-IV. Lalu segera beranjak pergi. Mengurungkan niat awalnya mengunjungi Reyhan, saat ia menyadari bahwa Reyhan telah bahagia di sana karena Yuna.
🦛🦛🦛
8 Juli 2022
570 kata5 Chapter menuju end.
Thanks for read AYUDNA!
See you at the next chapter, next week!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
[SCC: 1] AYUDNA (Antara Yuda dan Yuna)
Teen Fiction[SERIES CAHAYA CENDEKIA: 1] TW // Family issues CW // Containing any harsh word So, please be wise on yourself! 🙏🏻 Angkasa Prayuda Nakula, atau biasa dipanggil Yuda. Seorang murid baru pindahan dari SMA Insan Cendekia. Pendiam, tajam, namun meni...