Chapter 23🐙

498 57 11
                                    

Media: NCT U - Make a Wish

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Media: NCT U - Make a Wish

🐙🐙🐙

Calon Pacar❤️:
Iy, mksh.

"Huft." Yuna menghela napas kesal saat membaca balasan pesan yang dikirim oleh Yuda. Gadis itu mencebikkan bibirnya sebal kala menyadari rencananya untuk pulang bersama dengan Yuda gagal lagi kali ini. Baru saja ia berpikir positif bahwa Yuda akan menjemputnya sebagai ganti tadi pagi karena mereka tidak jadi berangkat bersama hingga ia berani menolak ajakan Reyhan untuk pulang bersama, namun, lagi-lagi pikiran positifnya kepada Yuda meleset. Kalau tahu seperti itu, seharusnya ia menerima saja ajakan Reyhan. Setidaknya ia sudah berada di rumah saat ini.

Dan di sinilah Yuna berada sekarang, halte bus sekolah yang terletak di depan SMA Cahaya Cendekia. Duduk gelisah bersama gerombolan murid lain untuk menunggu kedatangan bis sekolah gratis layanan pemerintah.

Yuna menatap arloji yang melingkar pada pergelangan tangan. "Udah hampir satu jam, bis sekolahnya belum datang-datang juga."

"Aish, kesel banget, sih!" ujarnya berdecak kesal. Yuna memalingkan wajahnya untuk menatap kanan kiri secara bergantian tuk memastikan apakah mode transportasi yang ia tunggu sudah datang atau belum. Siratan ekspresi yang terpancar dari raut muka gadis itu seolah menunjukkan sebuah harapan agar bis sekolah yang ia tunggu segera datang. Walau itu sepertinya hanya akan menjadi angan-angan belaka. Sebab ia bahkan tak dapat melihat badan transportasi itu dari ujung jalan raya. Membuat ia kembali mendudukan tubuhnya pada kursi halte.

"Masih mau nunggu bis sekolah yang gak belum datang, Yun?"

Sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh murid lain di tempat itu seketika membuyarkan lamunan Yuna. Gadis itu memalingkan wajahnya dengan cepat untuk menatap wajah sang pemanggil. Yuna menatap lekat tubuh seorang perempuan yang memanggilnya dari ujung atas sampai bawah. Seolah, sedang menganalisis siapa orang yang mengajak berbicara tadi. Karena ia sendiri tidak tahu siapa dia. Tatapan Yuna terhenti pada bed kelas yang terpasang pada permukaan lengan kiri seragam gadis tersebut. Dari situ Yuna mengetahui bahwa nama orang yang mengajaknya berbicara adalah seorang murid kelas 11 IPS 2.

Yuna memalingkan wajahnya menatap wajah yang belum ia kenali namanya itu. "Iya, nih."

Orang yang mengajak berbicara Yuna itu menganggukkan kepalanya. "Ouh..."

"Tapi, kayaknya bis sekolah gak bakal lewat SMA kita deh hari ini," gadis yang berdiri di depan Yuna itu tampak menggantungkan ucapannya, lantas beralih menatap arloji milik Yuna, "ini aja udah hampir jam empat sore."

"Iya, juga, sih...." Yuna termanggut setuju.

"Tapi, kalau nggak nunggu bus sekolah, aku gak tahu mau pulang naik apalagi," ucap Yuna jujur. Sangat jujur hingga membuat orang yang sedari tadi mengajak berbicara Yuna tertawa ringan mendengarnya.

[SCC: 1] AYUDNA (Antara Yuda dan Yuna)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang