Chapter 42🦛

353 39 6
                                    

"Reyhan usahakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Reyhan usahakan."

Seutas senyuman cerah terukir pada rahang tegas Halim tatkala mendengar jawaban Reyhan. Pria itu merasa sedikit lega. Karena perlahan-lahan, keluarga kecilnya akan kembali utuh seperti semula.

Setelah pembicaraan singkat mereka, Halim pun beranjak berdiri dari kursi yang sempat ia duduki. Sekilas ia menatap Reyhan. "Papah ke kamar dulu, ya. Mau istirahat."

Reyhan mengangguk. Ia tersenyum tipis. "Have a nice rest."

Halim mengangguk. Lalu segera menggerakkan kakinya untuk meninggalkan tempat tersebut. Hingga tiba-tiba kehadiran Yuda berhasil membuat Halim mengurungkan langkah.

Merasa pergerakan Halim tiba-tiba terhenti karena kehadirannya, Yuda pun ikut menghentikan langkah. Kemudian memalingkan tubuhnya menatap Halim. "Papah udah pulang?"

"Sudah. Papah sudah pulang sejak tadi. Sudah sejak tadi pula, Papah dan Reyhan, adik kamu mengobrol di sini."

"Oh."

"Kamu sendiri sejak kemarin kemana?"

"Apartement."

Halim mengangguk paham.

"Kamu apa nggak mau ngobrol-ngobrol sama adik kamu setelah sekian lama berpisah, Yud?" Halim menyodorkan sebuah pertanyaan tanpa ragu. Tampak mengabaikan gumaman Yuda dan Reyhan yang tengah menatap kaget ke arahnya.

Pertanyaan yang dilontarkan oleh Halim seketika membuat Yuda melongo. Sirat ekspresi kebingungan terpancar jelas dari wajahnya saat ini. Hingga tak sadar, ia menunjuk dirinya sendiri dan Reyhan secara bergantian. "Maksud Papah, aku sama Reyhan ngobrol berdua gitu?"

Halim mengangguk. "Iya."

Kemudian Halim menepuk pundak Yuda. "Sana. Habiskan waktu bersama adikmu dulu. Papah mau istirahat." Pria itu memungkasi pembicaraan lalu segera beranjak pergi.

Yuda mengamati kepergian Halim sekilas. Lalu segera mendudukkan dirinya pada sofa. Tepat di samping Reyhan. Yuda memutarkan kedua bola matanya dengan malas. "Jangan gr. Kalau nggak karena Papah, gue juga gak mau ngobrol sama lo."

"Ya lo pikir gue juga mau ngobrol sama lo?" Reyhan menjawab pernyataan Yuda dengan nada malas.

Sarkasme yang terlontar dari mulut Reyhan, seharusnya dapat membuat Yuda kesal. Namun anehnya, Yuda justru tampak mengabaikan ucapan Reyhan. Terlihat Yuda yang justru merengkuhkan tangan untuk mengambil remote televisi pada meja yang ada di depannya untuk menyalakan benda tersebut.

Drettt Drettt Drettt

Getar notifikasi handphone Reyhan berhasil membuyarkan perhatian Yuda dari layar tv yang tengah ia tonton. Yuda menatap sekilas ponsel Reyhan. Sekedar membaca notifikasi yang tertera di atasnya.

Yunaaa✨

Helaan napas panjang terlontar dari mulut Yuda usai ia mengetahui siapa orang yang tengah menghubungi Reyhan. "Handphone lo getar terus."

[SCC: 1] AYUDNA (Antara Yuda dan Yuna)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang