Prolog

5.1K 175 26
                                    

Boruto POV

.
.

Kisah ini di mulai ketika aku berusia 8 tahun.

Yah sekarang aku masih akademi ninja. Di hari pertama aku masuk ke akademi aku langsung membuat masalah, yaitu menghancurkan sebagian patung wajah hokage Ayahku.

Ayahku menatapku dengan tatapan kesalnya karena melihat kelakuanku.

"Apa-apaan kau Boruto! Bahkan di hari pertama mu kau sudah membuat masalah." Ucap Nanadaime Hokage yang tak lain adalah Naruto Uzumaki. Ya, dia adalah ayahku

"Aku tidak sengaja, aku tadi hanya menyelamatkan temanku yang sedang dalam bahaya -ttebasa !" Jawabku dengan jelas.

"Terserah kau saja -ttebayo." Jawab Ayahku malas.

"Hei lihat dia, bahkan di hari pertamanya dia sudah membuat masalah."

"Ya dia adalah anak Nanadaime, tentu saja dia bisa melakukan apapun sesukanya tanpa ada yang melarangnya." Bisik seorang di belakangku

'Cih, lagi lagi hokage.' Umpatku kesal dalam hati setelah mendengar bisikan orang orang selalu menganggapnya sebagai anak Hokage.

-

"Baiklah semua murid baru yang di terima di akademi ninja kuucapkan selamat, belajarlah dengan rajin, dan selalu ikutilah arahan dari para guru dattebayo." Ucap Naruto lantang kepada semua murid baru yang di terima di akademi tersebut.

Sementara itu

'Cih, sudah melakukan hal yang bodoh di hari pertama.' Batin seorang perempuan bersurai raven dan memakai kacamata, ia memiliki wajah yang cantik namun sayang ia selalu menunjukkan wajah datar setiap harinya.
.
.
.
Saat masuk di kelas

'Cantik.' Ucapku dalam hati sambil memandang indah wajah seorang gadis bersurai raven dan berkacamata.

"Ne shikadai." Panggilku kepada seorang pria di sampingku yang tak lain adalah Shikadai

"Apa ?" Jawab pria bersurai nanas dengan nada kantuknya. Bisa di bilang memang begitulah dia.

"Mmm, kau tau siapa dia shikadai?" Tanyaku sambil menunjuk jari kepada gadis itu.

"Mendokusai, jika kau ingin tau kenapa kau tidak tanya saja bodoh." Gumam malas Shikadai dan segera mengubah posisinya menjadi posisi tidur saat duduk.

"Hekkk." Aku terkejut dan langsung sweatdrop sambil mengernyitkan alis ku sebelah setelah mendengar jawaban sahabatnya itu.

'Eh tapi dia ada benarnya juga sih.' Batinku sambil mengumpulkan niat untuk bertanya pada gadis cantik tersebut.

"Yooshh." Gumamku pelan dengan semangat api berkobar di hati.

-

Tap tap

Langkahku mendekati gadis tersebut

Setelah sampai.

"Ha-halo." Sapa ku gugup kepada gadis tersebut.

Gadis itu hanya melirik sekilas dengan tatapan datarnya.

"A-aku Bo-boruto Uzumaki, a-apa aku boleh tau namamu ?" Tanyaku gugup sambil memperkenalkan diri.

"Sarada." Jawab singkat gadis itu tanpa menoleh pada ku

"Etoo... salam kenal ya Sarada-san." Ucapku sambil menyodorkan tangan hendak bersalaman dengannya.

Sarada melirik tanganku sebentar.

"Hn." Gumamnya singkat sambil kembali menoleh kedepan.

'Sifatnya dingin juga ternyata, tapi tidak apa apalah.' Batinku yang masih berdiri di samping Sarada.

"Kenapa kau masih berdiri disitu." Ucap datar Sarada tanpa menoleh.

"E-ehh, ti-tidak apa apa kok, hehehe." Aku tertawa garing sambil menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal sama sekali.

'Aneh.' Batin Sarada.

.

Boruto POV end

.

Ceklek

Masuklah seorang pria berumur dengan pangkat jounin kelas atas.

"Semuanya diam, perkenalkan namaku adalah Shino Aburame. Mulai sekarang aku adalah wali kelas kalian." Ucap laki laki yang memakai penutup mata aneh itu di depan murid muridnya.

"Perkenalkanlah diri kalian masing masing." Pinta Shino-sensei kepada murid muridnya.

"Haaiii..." gumam seluruh murid.

.
.
.
.
.

Bersambung.

(Boruto) ~ SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang