Eps 55

422 37 0
                                    

Sebuah jalan yang mengarah pada kediaman Uzumaki. Seorang pria bersurai kuning tengah berjalan pada jalan tersebut dengan santainya. Angin berhembus cukup kencang, dan cahaya matahari sudah sedikit redup, ini membuat surai kuning pria terombang-ambing oleh angin serta terlihat indah karena perpaduan dari sinar jingga gelap matahari.

.

.

.

"Kepalaku sangat berat -ttebasa," gumamnya lirih. Seketika ia merubah arah tujuannya dan bergegas pergi ke suatu tempat.

.
.
.

.
.
.

Dan.... Yah, benar saja. Boruto ternyata pergi ke tempat favoritnya.

.

'Siapa itu ?' tanyanya dalam hati saat melihat seorang pria yang tengah duduk dan menyandarkan tubuhnya pada sebuah pohon.

Boruto melangkahkan kakinya pelan menuju pria tersebut.

.

.

.

Dan....

.
.
.

.

.
.
.

"Lama tak bertemu..., Boruto...."

Aneh, pria tersebut mampu menyadari jika Boruto berjalan mendekatinya walau ia sendiri tak mengalihkan sedikitpun pandangannya pada danau luas di hadapannya.

.

"Kenapa ? Apa kau sudah rindu untuk bertemu denganku ?" balas Boruto cukup sinis.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

"Hn, bisa di bilang begitu...," balas pria bernama Kawaki dengan datarnya.

.
.

Deg....

.
.

'Semua pria yang kutemui hari ini bersikap menjijikkan -ttebasa,' tentu saja kalimat itu membuat Boruto merasakan geli di tengkuknya.

.

'Toneri-san dan juga si bengal ini.... Mereka terdengar seperti penyuka sesama jenis -ttebasa....' Boruto bergidik ngeri saat membayangkannya.

.
.

.
.

"Aku tahu kau pasti berpikir aneh atas kalimatku barusan.... Maksud sebenarnya kau adalah pria cerewet pertama yang mampu menyadarkan ku atas realita ku sendiri. Kau tahu ? Aku yang awalnya mengira Karma menjijikkan ini adalah sumber masalah, namun aku melupakan fakta bahwa Karma inilah yang sudah menyelamatkan ribuan orang dari kejamnya Kara...," gumam Kawaki tanpa mengalihkan pandangannya.

Boruto paham dengan maksud pria ini, dia hanya mendengarkannya saja.

.

.

"Selama berada di penjara aku hanya memikirkan makna dari ucapanmu, dan memang benar seperti itulah kenyataannya...," lanjut pria bersurai mohawk itu.

"Lalu ? Kau mau apa setelah ini ?" tanya Boruto yang masih berdiri, namun tubuhnya ikut menghadap kearah danau, begitu juga dengan tatapannya.

.
.
.

.
.

.
.
.

"Aku hanya ingin bergerak atas perintah mu, meski aku benci mengakuinya.... Aku berterimakasih kepadamu, Boruto...." Senyuman tipis terulas di wajah Kawaki saat mengucapkannya.

(Boruto) ~ SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang