Eps 02

1.8K 133 9
                                    

-Di kediaman Uzumaki-

Tok tok tok

"Tadaima" ucap Boruto setelah membuka pintu

"Onii-chann..." Teriak Himawari yang langsung menerjang tubuh Boruto dan mendekapnya.

"Hima." Gumamku dan membalas pelukan Himawari.

"Onii-chan masuklah, aku sedang membantu mama menyiapkan makan malam." Ucap Himawari dengan semangatnya dan melepas pelukannya.

"Ouh... benarkah, itu bagus Hima." Jawabku sambil mengelus pelan surai indigo milik Hima dan mulai masuk ke dalam rumah.

'Jujur saja aku cukup lelah dengan hari ini, namun aku juga tidak mau mematahkan semangat adikku, aku turuti sajalah apa kemauannya setelah itu aku baru istirahat.' Ucapku dalam hati sambil melihat Himawari yang sedang belajar memasak.

.
.
.

-Di Kediaman Uchiha-

"Tadaima." Ucap dingin gadis bersurai raven dengan tatapan datarnya.

"Hmm... kurasa mama belum pulang." Gumam malas gadis bernama Sarada itu kemudian langsung bergegas mandi.

Setelah mandi

"Cih, badanku pegal semua gara gara si Gagap itu tadi." Decih Sarada mengingat tadi satu kelas di hukum karena ulah Teman laki laki nya.
.
.
.
-Kembali ke Kediaman Uzumaki-

Setelah makan malam

"Aku sangat lelah -ttebasa." Gumam Boruto dengan suara lemas.

'Bau apa ini.' Batinnya heran karena mencium bau yang tidak enak mengikutinya.

Sudah 5 menit lamanya aku mencari sumber bau itu.

"Cih bau apa si ini." Gumam Boruto kesal di sertai rasa letih

"Hssstt hsstt." Boruto mencium bau ketiaknya sendiri.

'Brengsek ternyata aku lupa kalau belum mandi.' Ucapnya dalam hati sambil menggaruk rambut ku yang tidak gatal.

Akhirnya Boruto pun mandi.
.
.
.
Boruto POV

Setelah mandi aku berjalan menuju kamarku, ketika melewati kamar ayahku.

"Cih berantakan sekali." Gumamku setelah melihat kamar Ayahku.

"Hmm...?." Mataku tertuju pada buku yang tergeletak di sofa kamar ayahku dan perlahan mengambilnya.

"Icha-icha tachtics, Kisah Ninja Pemberani, si Kilat Kuning Konoha." Gumamku setelah membaca sampul dari masing masing buku tersebut, dan terfokus pada buku terakhir.

Entah kenapa aku menjadi tertarik dan akhirnya mengambil buku tersebut. Dan berjalan kembali menuju kamarku.

Setelah sampai entah kenapa aku menjadi tidak mengantuk dan malah ingin membaca buku yang kuambil tadi. Akupun menutup pintu kamarku dan menyalakan lampu. Perlahan aku pun melangkah menuju meja belajarku.

"Yondaime Hokage, si Kilat Kuning Konoha."

'Kakek.' Batinku

Aku pun mulai membaca setiap halaman pada yang terdapat pada buku itu.

Deg...

...Cara penggunaan Hirashin no Jutsu...

'Ini dia yang aku cari .'

'Tak sia sia aku begadang membaca buku ini -ttebassa.' Batinku senang dan kemudian merobek lembar tersebut

'Tapi kenapa perasaanku tiba tiba tidak enak gini ya'
.

.
"BORUTOOOOO..." Geram Hinata dengan tatapan bak dewi kematian dengan byakugannya yang sudah aktif.

"Ka ka ka-cha ka-chan." Jawab gagap karena merasa nyawaku berada di ujung tanduk.

"Jam berapa ini? Kenapa kau masih belum tidur? Dan itu... apa yang kau baca?." Tanya Ibuku yang mulai membrondong ku dengan banyak pertanyaan di sertai aura membunuhnya.

"E-ettoo... mmm... aku tadi menemukan buku ini di kamar ayah dan mengambilnya ." Jawabku sambil gemetaran.

"Jadi begitu, kalau begitu coba lihat sekarang jam berapa." Tanya Ibuku dengan nada dingin dan mencekam.

Aku pun menoleh dan melihat jam.

01.30

"Naniii... Etooo... Maafkan aku ka-chan, aku sangat tertarik dengan buku ini dan membacanya hingga lupa waktu dan aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi." Ucapku di sertai dengan keringat dingin yang mulai menerobos keluat dari pori-pori.

"Begitu ya, kalau begitu simpan dulu bukunya dan lanjutkanlah besok, sekarang cepatlah tidur." Jawab ibuku lembut dengan ekspresi manisnya.

"Haa... baik ka-chan." Ucapku agak sedikit terkejut melihat perubahan ekspresi Ibuku, ya walau itu sudah sering sih

"Hn" jawab ibuku kemudian keluar dari kamarku.
.
.
.
.
'Kilat Kuning yaa.'
.
.
.
.
.

Bersambung...




(Boruto) ~ SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang