Eps 53

632 67 10
                                    

"Oh iya, ngomong-ngomong.... Kau ini sangat menyukai pakaian tradisional ya, Kouko. Yah walau warnanya terbilang cukup kekinian,"

Terlihat Boruto tengah menunggu Kouko yang sedang memakai sepatu kulit berwarna coklat di teras rumahnya.

.

"Hmm, bagaimana bilangnya ya.... Aku sangat menyukainya sih, terasa nyaman saat kupakai. Contohnya saja ini, aku baru membelinya beberapa hari yang lalu bersama Hima-chan. Bagaimana menurutmu, Nii-chan ?" Kouko kemudian berdiri setelah selesai dengan aktivitasnya.

.

.

Ia memamerkan yukata baru miliknya yang berwarna sama seperti sebuah bunga sakura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia memamerkan yukata baru miliknya yang berwarna sama seperti sebuah bunga sakura. Ia terlihat sangat cocok memakai pakaian tradisional khas tersebut.

.

Boruto hanya dibuat diam dan terpana melihatnya.

"A-a-aa.... I-itu sangatlah c-cocok -ttebasa," ia mengalihkan tatapannya kesamping. Boruto tahu jika Kouko memiliki kemampuan menebak pikiran seseorang hanya dengan menatap matanya.

.
.

"Sudah kuduga.... Hima-chan juga bilang begitu, tapi yukata yang di beli oleh Hima-chan juga bagus lho, ia terlihat imut sekali saat memakainya," balas Kouko dengan semangat.

Kouko sedikit mendekatkan bibirnya ke telinga Boruto yang wajahnya masih menghadap kesamping itu. Sebuah gerakan yang mengisyaratkan bahwa dia ingin membisikkan sesuatu terhadap pria ini.

.

.

"Ne ne..., Saat Hima-chan pulang nanti, kau minta saja dia untuk memakai yukata nya itu. Aku yakin kau akan langsung pingsan saat melihat kecantikannya...." Bisik Kouko dengan nada yang sedikit jahil.

.
.

.
.

"A-a-apa ya-yang s-sebenarnya k-kau maksud, Kouko ?! A-aku tidak a-akan p-p-pingsan jika hanya melihatnya -ttebasa !" kesal Boruto karena merasa di kerjai oleh adiknya sendiri.

"Ouh.... Kalau begitu kita lihat saja nanti," lagi dan lagi, Kouko terus memancing wajah merah kakaknya.

.

"Sudahlah lupakan.... Jadi beli es krim tidak ?" Boruto mengalihkan topik pembicaraan.

"Ayok," jawab Kouko sambil tersenyum.

.
.
.

Boruto pun bergegas setelah mengunci pintu rumahnya, lalu diikuti langkah Kouko yang kini berjalan disampingnya.

.

"Oh iya, ngomong-ngomong, kau suka es krim rasa apa, Kouko ?" tanya Boruto berbasa-basi di sela-sela langkahnya.

"Mmm.... Entahlah," balas Kouko sambil menyentuh dagunya dengan jari telunjuk.

"Apa maksudnya itu -ttebasa." Nada Boruto berubah menjadi malas.

(Boruto) ~ SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang