Eps 03

1.6K 125 1
                                    

Kriiiiiiingggggg.....

"To."

"Ruto."

"BORUTOO..." Ucap Hinata dengan nada yang agak di tinggikan

"O... Ohayo Ka-chan.... hoaammmm." Gumam Boruto dengan kesadaran yang masih berpencar.

"Kenapa kau memasang alarm jam 5 boruto?" Tanya Hinata

"Mmm... ettoo... mm... EHHH... " Kaget Boruto karena teringat sesuatu yang di pikirannya semalam.

"Nani?" Tanya Hinata heran.

"Aku ada urusan ka-chan." Jawab Boruto yang hendak beranjak dari kasurnya, namun di tahan oleh Hinata.

"Urusan apa ?" Tanya Hinata karena penasaran dengan apa yang akan di lakukan anaknya.

'Apa aku jujur saja yaa.' Ucap Boruto dalam hati.

"Etooo... aku ingin latihan ka-chan." Jawab Boruto di sertai rona merah yang timbul di pipinya.

"Haa... latihan ? Yang benar saja Boruto, kau semalam bahkan tidur jam setengah 2 lho, istirahat mu masih kurang, mending nanti saja latihannya sekitar jam 9, dengan begitu kau mendapatkan hasil latihan yang bagus." Gumam Hinata karena khawatir dengan anaknya.

"Ka-chan tenang saja, aku tidak akan memaksakan diri -ttebassa." Ucap Boruto meyakinkan Ibunya.

"Baiklah kalau begitu, tapi ingat jangan memaksakan diri lho yaa, dan juga jika nanti sudah lapar segera pulang oke." Jawab Hinata yang akhirnya meng-iya kan permintaan anaknya.

"Wakatta -ttebassa." Ucap Boruto bersemangat dan segera mencuci mukanya.

Ketika Hinata hendak keluar dari kamar Boruto, Hinata melirik buku yang di baca Boruto semalam

'Jadi kau ingin menjadi seperti kakekmu ya... kalau begitu teruslah berjuang Boruto.' Batin Hinata sambil tersenyum.
.
.
.
Setelah itu Boruto sudah rapi dengan perlengkapan ninjanya dan tak lupa kertas yang berisi petunjuk cara menggunakan Hiraishin no Jutsu. Dan Boruto pun mulai melangkah menuju tempatnya biasa latihan bersama sahabatnya yaitu shikadai.

"Huhh... ternyata udara di pagi hari seperti ini sangat segar yaa." Gumam Boruto sambil berjalan menuju tempat latihan.

Setelah sampai Boruto pun membuka kertas tersebut dan mulai mempraktikannya.
.
.
.
.
.
"Heh heh heh heh ternyata heh ini cukup heh sulit heh heh -ttebassa." Gumamku mulai ngos ngos an.

Boruto pun berlatih hingga matahari mulai menyorot persis di atas kepala nya...

Ia pun memutuskan untuk pulang, dan juga Ia telah paham tentang dasarnya.
.
.
.
.
.
4 hari kemudian

Tap tap whushh

Boruto berlari membawa kunai khususnya, hampir mirip dengan milik Nidaime Hokage.

Ia menyiapkan banyak jebakan, ketika tali jebakannya di lempar shuriken oleh Boruto mulailah puluhan kunai menuju arah boruto dengan area yang cukup luas, ada beberapa kunai yang di tempeli kertas peledak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia menyiapkan banyak jebakan, ketika tali jebakannya di lempar shuriken oleh Boruto mulailah puluhan kunai menuju arah boruto dengan area yang cukup luas, ada beberapa kunai yang di tempeli kertas peledak.

Sring

Sring

Boruto menghindar menggunakan hiraishin nya

Sring

Duar

Boruto terus menghindar berkali kali dengan jutsu barunya tersebut.

.

Duar

.

"Huh huh, jutsu ini cukup beresiko jika di gunakan secara terus menerus." Gumam Boruto kelelahan karena Hirashin menguras cukup banyak chakra nya.

"Untuk saat ini aku tidak akan menggunakan jutsu ini kecuali jika terdesak -ttebassa."
.
Krik

Krik

Krik
.

"HEHHHhhh... Lalu untuk apa aku latihan selama ini jika jutsunya tidak ku gunakan untuk ujian terakhir itu baka." Ucap Boruto yang mengumpat pada dirinya sendiri.

'Lebih baik aku bersihkan saja dulu tempat latihan ini.' Batin Boruto

Setelah selesai

Lalu ia pun merebahkan tubuhnya di bawah pohon rindang

Sejenak ia menatap indahnya langit yang cukup berawan di siang hari.

Entah kenapa pikirannya beralih ke gadis bersurai raven dengan kacamata merah.

Perlahan sudut bibirnya terangkat.

"Yooshhh, akan kulanjutkan latihan ini-ttebassa." Ucapku penuh semangat setelah membayangkan wajah gadis tersebut.

Wuushh💨

'Are... apa lagi yang harus aku pelajari yaa, tidak ada yang mengajariku -ttebassa.' Ucapnya dalam hati yang seketika menjadi lesu.

Lalu Boruto kembali bersantai dengan menyenderkan badannya pada pohon yang rindang.

Hampir setengah jam Boruto hanya melihat rumput yang terombang ambing karena hembusan angin.

Karena bosan ia kembali membuka kertas yang waktu itu ia robek.

Setelah membukanya
.
.
.
.
.
Deg..!

Bersambung...


(Boruto) ~ SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang