Eps 17

1.1K 95 15
                                    

.

Sore hari kemudian...

.

Terlihat seorang pria bersurai kuning sedang duduk dengan santainya diatas dahan pohon.

Tatapannya datar lurus menghadap arah matahari yang mulai tenggelam.

"Huhhh..." hembusan nafasnya santai.

Sejenak ia menikmati momen momen tersebut. Karena memang jarang ia dapat bersantai seperti itu.

Saat Boruto pergi berkelana bersama Sasuke ia hanya berlatih dan juga menjalankan banyak misi rahasia bersama gurunya tersebut.

.

"Huhhh... nikmat sekali... jarang jarang aku bisa santai seperti ini -ttebasa." Gumam pelan Boruto kemudian ia memejamkan matanya.

.

Whhhuuushhh...

.

Boruto hanya diam dan menikmati ketika angin itu bertiup dan mengelus halus wajahnya.

'Bagaimana kabar kalian saat ini teman teman. Sudah tiga tahun lamanya aku tidak bertemu dengan kalian semua, tentu kalian juga tumbuh besar kan. Aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan kalian semua -ttebasa.' Batin Boruto yang masih memejamkan matanya.

'Tiga tahun yaa. Lalu bagaimana dengan tim 7, apakah masih beranggotakan Mitsuki dan Sarada, ataukah sudah ada orang yang mengisi kekosongan tim 7. Ataukah tim 7 sudah benar benar tidak ada ?' Lanjutnya yang masih membatin.

'Entahlah. Meskipun tim ku bubar sekalipun, tim 7 akan tetap hidup dalam hatiku. Kenangan yang kubuat bersama tim ku, walaupun itu hanya sebentar. Tapi memori itu masih bisa kuingat dengan jelas di dalam pikiranku.' Ucap Boruto dalam hati kemudian ia membuka matanya perlahan.

Seketika sorot cahaya berwarna jingga itu menerobos masuk kedalam kornea berwarna biru sky milik Boruto.

"Apalagi kenangan singkat ku waktu berasama mu..." Gumam pelan Boruto sengaja sedikir di jeda.

.

"Sarada..." ucap Boruto pelan namun di sertai perasaan yang begitu mendalam saat mengucapkannya.

.
.

.

.
.

"Ada apa kau memanggil nama anakku." Gumam datar seorang pria berjubah dengan surai raven yang tiba tiba berada di samping Boruto.

.

Whhhuuussshhhh...

.

"Hehhhhh... Sa-sa-sasuke-san se-sejak ka-kapan kau di-disana ?" Tanya Boruto kaget + gugup karena kedatangan Sasuke.

"Sejak kau bergumam aneh tentang anakku." Ucap singkat Sasuke sambil menatap tajam Boruto.

"A-aku minta ma-maap Sa-sasuke-san. Aku ti-tidak akan me-mengulanginya lagi." Ucap Boruto yang masih terbata bata di sertai keringat yang mulai bercucuran di dahinya.

"Hn... sudahlah jangan terlalu di pikirkan Boruto, jika kau memang benar benar memegang teguh perasaanmu maka teruslah genggam itu, jangan pernah kau berpaling darinya." Jelas Sasuke tiba tiba merubah wajahnya dengan ekspresi hangatnya.

"Lagipula kau tidak akan kubiarkan menyentuh putriku satu satunya  jika kau masih bodoh. Untuk itu kau ku latih agar bisa menjadi kuat, dan juga agar kelak kau pantas menjadi penggantiku untuk melindungi dan hidup bersama Sarada." Lanjut Sasuke kemudian ia memandang langit luas yang tersiram warna jingga tersebut.

(Boruto) ~ SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang