Malam hari....
.
Keluarga Uzumaki sedang berkumpul di sebuah ruang makan, tapi sang kepala keluarga masih belum datang, mungkin karena alasan pekerjaan.
.
.Dua wanita bersurai indigo tengah memasak di dapur yang bersebrangan dengan ruang makan. Satu pria berwajah kaku tengah menonton televisi dengan beberapa cemilan yang masih ada dalam genggamannya.
.
.Sementara itu dua manusia berbeda gender yang sudah siap di meja makan menanti masakan yang akan di sajikan oleh ibu dan adiknya.
.
.
.
Tapi....
.
Ada yang aneh....
.
.
."Nii-chan.... K-kau b-baik-baik saja bukan ?" tanya Kouko heran melhat ekspresi murung Boruto.
.
Sebelum menjawab pertanyaan adiknya, Boruto terlebih dahulu memejamkan kedua matanya. Tentu saja respon itu membuat Kouko terkejut.
"Bukan apa-apa kok," balas pria itu dengan suara sengau. Entah kenapa ia kehilangan kemampuan berlakon nya.
.
..
.
..
.
.Boruto tak mampu menutupi rasa sesaknya saat ini....
.
.
.
Kouko menajamkan tatapannya, Boruto hanya menundukkan kepala untuk merespon adiknya.
.
Gadis bersurai flamingo ini makin mempertajam kemampuan Doujutsu Senringan miliknya, ia mencoba mencari tahu, apa sebab perubahan drastis kakaknya ini.
.
..
..
.
..
.Dan....
.
"Kouko...."
Gadis itu tercekat saat mendengar suara kakaknya yang begitu dingin....
.
.
.
Shrriinggg....
.
"Tolong.... Hargailah privasi orang -ttebasa...." Lanjut pria itu dengan nada datar dan terkesan tidak bersahabat. Tak hanya itu, Jougan miliknya pun sudah aktif.
Kemampuan Kouko seketika terblokir. Namun, bukan itu yang membuatnya terkejut....
.
Akan tetapi, beberapa patah kata dari Boruto itulah yang membuatnya terkejut....
.
"Jika aku tak ingin menceritakannya maka jangan mencari tahu lebih dalam...," gumam Boruto dingin tanpa menoleh pada Kouko. Sementara itu, Kouko merasa sangat bersalah karena mencoba mencampuri urusan kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Boruto) ~ Someday
Adventure"Tidak, aku sedang ada urusan, lagipula untuk apa aku menuruti permintaanmu itu," ucap dingin gadis berkacamata. "Tapi kumohon hanya sekali i-" "Tidak !" bentak gadis itu memotong ucapan pria tadi. "Baiklah -ttebasa." • • • 'Kita tidak akan pernah b...