---Cara Menguasai Jutsu Rasengan---
"Rasengan..." Gumam Boruto sambil mengingat jurus yang pernah di gunakan oleh Konohamaru.
'Itu dia, aku akan berlatih bagaimana cara menguasai Rasengan.' Ucapnya dalam hati dengan semangat.
Akhirnya Boruto pun membaca artikel tersebut.
.
1 jam kemudian
"Arrrggggggghhhh... kusoo, apa yang sebenarnya dimaksud oleh artikel ini -ttebassa." Erangan Boruto kesal karena belum dapat memahami cara menguasai teknik dasar rasengan.
Setengah jam kemudian
'Oh iya, bukannya teknik rasengan ini juga di kuasai oleh Hokage itu ya.' Batinnya senang karena dapat menemukan jalan keluar dari masalah ini.
.
Tap tap tap
Setelah mendapat ide Boruto pun langsung berlari sambil melompati atap rumah warga dan bergegas ke kantor Hokage.
Saat sudah sampai di depan ruangan Hokage.
Tok tok tok
"Masuk..." Ucap seseorang dari dalam ruangan tersebut.
Ceklek
"Tou-chan..." sapa Boruto
"Oh Boruto, ada apa hingga kau kesini?" Tanya seorang bersurai kuning dengan mata biru langit.
"Etooo... apakah kau mau mengajari ku dasar penguasaan jutsu rasengan ?" GumamBoruto agak sedikit malu.
"Sebenarnya sih aku ingin sekali mewariskan jutsu itu kepada anakku -ttebayo." Jawab Naruto lesu.
"Tapi aku juga tidak bisa meninggalkan semua pekerjaan ini -ttebayo." Tambah Naruto dengan ekspresi.
"Kenapa? Hanya sekali ini saja turuti kemauan anakmu apakah tidak bisa!. Aku selama ini berlatih sendirian kau tahu itu!" Jawab Boruto sedikit membentak karena dia memang jarang di perhatikan oleh ayahnya sendiri.
"Boruto..." Gumam Naruto pelan.
"Baiklah, sementara ini aku akan membuat bunshin untuk mendampingi latihanmu, setelah ini aku akan langsung menemuimu. Bagaimana Boruto ?" Jawab Naruto dengan memberikan cengiran khasnya yang mirip dengan milik Boruto.
"Benarkah itu Tou-chan ?" Tanya Boruto dengan raut wajah senang dan semangat.
"Tentu saja -ttebayo." Ucap Naruto sambil mengacungkan jemopolnya.
"Lalu kau ingin mulai kapan latihannya, Boruto ?" Tanya Naruto.
"Setelah ini langsung Tou-chan." Gumam Boruto dengan penuh semangat.
"Eehhh... sekarang yaa, baiklah-ttebayo." Ucap Naruto yang setelah itu ia membuat bunshin.
"Yoosshh, ayo Boruto." Ucap bunshin Naruto.
"Sebebarnya aku malas jika hanya bunshin, tapi tidak apa apalah, dari pada enggak ada sama sekali. Yoossh, ikuzo Tou-chan." Gumamku dengan penuh semangat.
.
Saat mereka sedang melangkah keluar kantor Hokage
"Yo Boruto, Nanadaime." Sapa pria bersurai nanas berbaju hijau, Sambil melambaikan tangan.
"Oh Shikadai." Sapa Boruto dan naruto secara bersamaan.
"Tumben sekali kalian berjalan bersama, apa yang akan kalian lakukan berdua?" Tanya Shikadai.
"Aku akan mengajari Boruto teknik menguasai rasengan dattebayo." Jawab Naruto dengan cengiran khasnya yang sama dengan Boruto.
"Hn.. hn.. lalu apa kau mau menemani latihanku, Shikadai ?" Pinta Boruto setelah memberikan anggukan.
"Mendokusai, aku sedang di suruh ibuku untuk belanja meskipun itu sangat merepotkan." Gumam malas Shikadai.
"Ahahaha, kau sangat mirip dengan Ayahmu -ttebayo." Tawa Naruto sambil membayangkan sifat Shikamaru, yang tak lain adalah ayah Shikadai.
"Huhh... yasudahlah, jika aku terlambat pulang kerumah nanti mungkin aku akan di terbangkan jauh oleh ibuku menggunakan kipasnya. Kalau begitu aku duluan Nanadaime, Boruto." Ucap Shikadai yang setelah itu ia meninggalkan kedua orang tersebut.
Boruto dan Ayahnya pun pergi menuju tempat latihan yang biasa di gunakan Boruto.
.
.
.
.
Saat hampir sampaiDeg
Terlihat hutan tempat latihan itu mengalami cukup banyak kerusakan.
Dan terlihat 2 wanita disana.
"Ouh Sakura-chan ternyata." Sapa Naruto kepada wanita bersurai pink dengan mata hijau nya.
"Huh." Ucap sakura menoleh pada pria bersurai kuning dengan jubah Hokage.
"Naruto rupanya, eh bunshin. Sedang apa kau disini, Naruto." Tanya Sakura
Sementara itu
Boruto sudah di kuasai rasa gugupnya setelah melihat gadis yang berada di samping Sakura itu.
"Sa-sa-sarada-san." Sapa Boruto gugup kepada gadis tersebut.
"Hn." Deheman datar gadis itu
"Ouh aku akan melatih Boruto dattebayo." Jawab Naruto dengan senyumnya.
"Huh, kau melatih anakmu sendiri tapi menggunakan bunshin, baka." Gumam Sakura malas
"Hekkk, hoi pekerjaan ku belum selesai Sakura-chan, jika sudah selesai aku akan langsung melatih Boruto." Jawab Naruto sambil memutihkan matanya.
"Hmm, tumben kau mau di temani oleh bunshin ayahmu." Ucap Sakura yang kemudian menoleh pada Boruto.
"E-ehhh... mmm... daripada aku latihan sendiri terus le-lebih baik aku di temani Ayahku, walau hanya bunshin." Jawab gugup Boruto setelah lamunannya buyar oleh Sakura.
"Kenapa kau gugup Boruto." Tanya Sakura setelah melihat kegugupan Boruto.
"Heh, E-etoo, bukan apa apa kok Sakura Oba-san." Ucap Boruto sambil menyilang-nyilangkan tangannya di depan wajahnya.
"Baiklah Sakura-chan, aku akan pergi latihan dengan Boruto dattebayo." Sela Naruto sambil melangkah menuju tempat latihan yang di maksud Boruto.
"Mmm... kalau begitu a-aku juga permisi Oba-san, Sarada-san." Ucap Boruto sambil menunduk kemudian dia kembali berjalan mengikuti Naruto.
"Hn." Lagi lagi hanya di balas deheman oleh Sarada.
"Kau itu Sarada, kurangi sedikit dong sifat dinginmu itu." Bisik Sakura kepada Sarada.
"Biarlah ma, ayo kita lanjutkan latihannya." Jawab Sarada mengalihkan topik Ibunya.
'Entah kenapa saat melihat wajahnya aku sangat kesal, padahal dia tidak berbuat apa apa, ah biarlah.' Batin Sarada yang masih memasang wajah datarnya.
.
.
.
.
.Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
(Boruto) ~ Someday
Adventure"Tidak, aku sedang ada urusan, lagipula untuk apa aku menuruti permintaanmu itu," ucap dingin gadis berkacamata. "Tapi kumohon hanya sekali i-" "Tidak !" bentak gadis itu memotong ucapan pria tadi. "Baiklah -ttebasa." • • • 'Kita tidak akan pernah b...