"Kau memiliki tubuh yang luar biasa...."
.
..
.
."Bocah bermata biru ku...."
.
.
.
.
"N-Nii-chan ?! Tidak... Siapa kau...." kaget Kouko sedikit gagap saat melihat Boruto yang tak seperti biasanya.
.
Sebab cukup banyak fisik Boruto yang berubah.
Pola Karma berwarna biru terang menjalar di seluruh tubuh bagian kanan, namun ada yang berbeda dengan pola pada punggung telapak tangan dan wajahnya. Perubahan yang sangat mencolok ialah sebuah tanduk yang muncul di dahi kanannya, dan mata biru sky bagian kanan milik Boruto berubah menjadi Byakugan yang aktif. Sedangkan mata kirinya terpejam.
.
.
..
..
.
."Huhh ? Siapa kau ? " gumam dingin Boruto yang nampak seperti orang lain. Terdapat dua suara didalamnya, yaitu suara khas nada tinggi milik Boruto seakan bercampur dengan suara serak serak basah nan berat.
.
"Aku yang bertanya duluan !" Kini gadis bersurai flamingo itu sudah menggenggam erat katana miliknya.
.
.
..
..
.
.'Senringan ?!! Huftt... Sudah berapa lama aku menunggu didalam tubuh bocah tengik ini hingga tidak mampu mendapatkan informasi sepenting ini,'
.
.
.
..
.
.
."Biar kutebak.... Kau sekarang pasti sedang menebak isi pikiran ku bukan ? "
.
Kouko hanya menautkan kedua alisnya sekaligus menajamkan tatapannya.
.
..
."Bodoh.... Kau tidak akan bisa menebak pikiran seorang Otsutsuki...."
.
"Otsutsuki ?!!! Jangan-jangan ?!!!" Kouko membelalakkan matanya.
.
..
..
."Perkenalkan... Aku adalah Momoshiki Otsutsuki...."
.
Ternyata seorang Otsutsuki yang pernah dihabisi oleh Boruto dua tahun yang lalu kini sedang mengendalikan tubuhnya. Entah pergi kemana Boruto yang asli.
.
.Sedang tertidur ? Mungkin.
.
..
..
..
.Sementara itu di sisi lain....
.
.
.Deg....
.
"Karma ?!!! Otsutsuki ?!!!" kaget seorang pria bersurai obsidian dengan matanya yang terbelalak.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Boruto) ~ Someday
Adventure"Tidak, aku sedang ada urusan, lagipula untuk apa aku menuruti permintaanmu itu," ucap dingin gadis berkacamata. "Tapi kumohon hanya sekali i-" "Tidak !" bentak gadis itu memotong ucapan pria tadi. "Baiklah -ttebasa." • • • 'Kita tidak akan pernah b...