Eps 31

905 88 30
                                    

.

.

.

.

.

Empat hari kemudian....

.
.

.
.

.
.

.
.

Jlebbb....

.
.

.
.

.
.

"Sabaku no..., Gaara...." gumam dingin seorang pria bersurai obsidian sambil memegang tongkat yang sudah menancap di tubuh seseorang.

.

"Si Pasir pahlawan dunia Shinobi dari Sunagakure...." lanjutnya kemudian...,

.
.

.
.

.
.

Crraasshhh....

.
.

.
.

"Akhhhhhhh...."

.
.

.
.

"Ternyata kau bukanlah apa apa bagi Kara...." Ucapnya dingin setelah mencabut paksa tongkat yang tadi menancap itu.

.

.

.

.

"Ke-kematianku bu-bukan-lah akhir Akhhh..., bagi umat Shinobi.... Akhhhh... Khaaakkhhh...." jawab lemas seorang pria bersurai merah dengan kondisi jantung yang sudah hancur.

Ia memaksa untuk berbicara walau terus terusan mengeluarkan darah dari mulutnya.

.
.

.
.

"Pasti ada hari dimana kalian semua akan.... Khaaakkhhh...."

.

.

.

".... Hancur...." Lanjutnya yang kini sudah memejamkan matanya.

.

.

.

.

"Kurasa kau sudah menyampaikan pidato terakhirmu, Kazekage Gaara." Balas pria yang tadi menusuk Gaara,

kini ia meninggalkan tempat tersebut dan menghampiri rekan rekannya.

.
.

.
.

.
.

"Sesuai rute terdekat, kita akan langsung menuju ke Negara Api. Lebih tepatnya.... Desa Konoha." Ucapnya setelah berkumpul dengan anggotanya.

.
.

"Apa kau yakin tidak ingin membantai desa desa kecil dulu, Jigen ?" Tanya seorang pria bertubuh kekar.

.

.

"Tidak perlu, kita akan membantai kelima desa besar terlebih dahulu. Baru kita akan menyelesaikan sisanya," jawab dingin pria itu yang tak lain adalah Jigen.

.

.

.

"Cepatlah bergegas...." Perintahnya kepada lima bawahannya.

(Boruto) ~ SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang