Eps 42

684 64 16
                                    

Di wilayah Timur desa Konoha....

.
.
.

Seorang gadis bersurai Indigo sedang terduduk dibawah sebuah pohon. Daerah disekitarnya terlihat sudah hancur lebur, hanya pohon itu saja yang masih tersisa. Ia terlihat kelelahan karena pertarungan sebelumnya, tak ada yang nampak secara fisik, akan tetapi chakranya yang sudah terkuras habis. Ya walaupun tidak sampai terkuras sepenuhnya, tapi anggap saja hanya tersisa sedikit.

.

.

.

'Semua salahku... Hikss....' batin gadis dengan netra berwarna biru sky itu yang mulai menitikkan air mata.

.
.

'kenapa ? Padahal aku sudah berlatih keras dibawah bimbingan dari papa dan Fukasaku-sama dalam hal Senjutsu. Tapi kenapa aku tidak bisa berkontribusi banyak dalam pertarungan ini....' batin gadis itu yang tak lain adalah Himawari.

.
.

.
.

'Tapi apa kenyataanya ? Bahkan paman Lee dan Iwabe-kun sampai kehilangan nyawanya karena aku tidak bisa berbuat apa-apa...'

.
.

Air mata mulai membasahi pipi lembutnya. Kemudian Hima memeluk erat kedua lututnya lalu menenggelamkan wajahnya pada lutut yang terbalut oleh celana panjangnya.

.
.

Rasa sesak mulai merasuki dadanya, sesak karena rasa sesalnya. Yah tentu saja ia menyesal, menyesal karena hanya memberikan sedikit kontribusi. Jika kita melihat di beberapa saat yang lalu, dapat di simpulkan bahwa Himawari sama sekali tidak menggunakan chakranya untuk bertarung, ia hanya menggunakannya sekali untuk melindungi Iwabe disaat pertama, selebihnya gadis bersurai Indigo tersebut hanya menggunakan chakranya untuk Ninjutsu medis.

.
.
.

Namun ditengah-tengah renungan nya yang mengharukan itu ....

.
.
.

.

.
.
.

Dhhuuaarrrrrrr....

.

.

.

"Huh ???" Himawari mendongakkan wajahnya pada arah ledakan itu.

.
.
.

'Apa yang sedang terjadi di wilayah itu ? Sudah dua kali terjadi ledakan yang sama, tapi yang pertama ledakannya lebih dahsyat dari ini,' batinnya heran.

.
.

.

.
.

"Aku benar-benar penasaran," gumam Hima dengan nada polos.

.
.
.

Kemudian....

.

"Byakugan !!! " teriaknya lalu kedua netra Sky blue miliknya berubah menjadi Byakugan aktif.

.
.
.

Dengan seksama Himawari mencari lokasi rinci ledakan itu, hingga beberapa saat kemudian....

.

.

.

Crraasshhh....

Crraasshhh....

.
.
.

"Papa !!! Paman Sasuke !!!" Matanya terbelalak saat menangkap ayahnya dan juga seorang pria berjubah tengah ditusuk oleh sebuah tongkat berukuran cukup besar pada perut mereka.

(Boruto) ~ SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang