Eps 05

1.5K 111 1
                                    

Setelah sampai di tempat latihan.

Grep

Naruto mengambil sebuah gulungan yang sudah disiapkan.

"Huh, untuk apa itu Tou-chan ?" Tanya Boruto bingung, sebab untuk apa gulungan itu.

Tep tep tep

"Kuchiyose no jutsu." Seru Naruto dengan menempelkan telapak tangannya di gulungan tersebut.

Pooffttt

Keluarlah sebuah tas besar

.

"Apa itu ?" Gumam Boruto benar benar bingung dengan apa yang di lakukan Naruto.

"Ini adalah perlengkapan yang akan mempermudahmu menguasai rasengan dattebayo." Jawab naruto.

"Wahhh, benarkah ?" Ucap semangat Boruto dengan mata berbinar-binar.

"Yah itu benar -ttebayo." Jawab Naruto sambil mengangguk.

"Tapi sebelum itu latihan ini di bagi menjadi 3 bagian." Lanjutnya.

"3 , apa saja itu ?" Tanya Boruto.

"Perputaran, kekuatan, dan yang terakhir adalah bagaimana caramu menahan langkah 1 dan 2 secara bersamaan." Jelas Naruto.

"Sudahlah, kita mulai saja latihan tahap pertama, kita akan menggunakan ini." Ucap Naruto sambil mengambil sebuah balon yang berisi air.

"Fokuskan chakramu pada satu titik di telapak tanganmu, latihan ini hampir sama dengan berjalan pada dinding ataupun tebing, namun titik fokusnya lebih kecil. Keluarkan chakra mu lewat titik itu dengan pelan sambil memutar nya secara cepat. Seperti ini." Lalu Naruto pun menggenggam balon air itu dengan mempraktekkan apa yang sudah ia jelaskan kepada anaknya.

Tak lama kemudian

Pyarr

Balon air itu pecah

"Hmm, souka, yooshhh akan ku coba -ttebasa." Gumam Boruto yakin setelah melihat Naruto mempraktekkannya.

'Hekk, dia langsung paham, tidak seperti ku dulu.' Batin Naruto membandingkan anaknya dengan dirinya di waktu kecil.

'Aku minta maap Boruto karena jarang memperhatikanmu, bahkan sekarang saat kau membutuhkan ku aku hanya mengirim bunshin untuk menemanimu. Tapi satu hal yang terpenting, aku sangat menyayangimu, aku bangga memiliki anak sepertimu dattebayo.' Ucap Naruto dalam hati sambil tersenyum.

"Baiklah Boruto, secepat mungkin diriku yang asli akan menemuimu, chakra bunshinku sudah mulai habis, untuk hari ini kau hanya akan ku ajari latihan tahap pertama. Berjuanglah Boruto." Ucap Naruto menyemangati Anaknya.

"Hn, baiklah, arigatou Tou-chan." Balas Boruto dengan senyum hangatnya yang jarang di tunjukan kepada Ayahnya.

"Kalau begitu sampai jumpa Boruto." Ucap Naruto kemudian.

Poofttt

.

Lalu Boruto mulai mempraktekkan apa yang di perintahkan Ayahnya.

Di awal memang cukup sulit bagi Boruto.

-

2 jam kemudian

"Yatta, aku berhasil -ttebasa." Gumam Boruto setelah berhasil memecahkan balon air sesuai dengan cara yang di perintahkan Ayah ku.

Tapi

"Aku merasa cukup lelah, aku akan beristirahat dulu sajalah." Ucapnya yang setelah itu pergi mencari air untuk minum.

.

Setelah minum Boruto pun kembali bersantai di atas pohon dengan posisi duduk di dahan pohon itu sembari melihat matahari yang mulai menenggelamkan dirinya.

Sejenak ia berfikir

'Aku bahkan belum menentukan ingin jadi seperti apa aku di esok hari.'

'Menjadi Hokage ?, ah itu tidak pantas untuk pemalas sepertiku.'

'Menjadi pahlawan ?, ya itu bisa saja, tapi dengan kekuatan ku yang sekarang hal itu cukup mustahil, untuk itu aku akan terus berlatih.' Batin Boruto sambil mengepalkan tangannya.

Tak berselang lama

'Apa aku kelak bisa menjadi kuat ? Apa aku bisa menjadi pelindung bagi orang orang yang kusanyangi kelak ?.'

Boruto terus melontari pertanyaan kepada dirinya sendiri.

Hingga

"Apa aku bisa menjadi pendampingnya suatu saat nanti." Gumam Boruto pelan sambil tersenyum membayangkan wajah cantik seoarng gadis dingin bersurai raven yang selalu ia idam-idamkan.

.
.
.

"Pendamping siapa Boruto ?" Ucap seseorang tiba tiba sudah berada di bawah Boruto.

"E-ehh, bu-bu-bukan a-apa apa -ttebasa." Jawab Boruto kaget sambil muncul semburat merah di pipinya setelah melihat seseorang yang sudah mendengar ia bergumam tadi.

"Ouh aku mungkin salah dengar -ttebayo." Ucap orang tadi yang mendengar Boruto bergumam tadi, yang ternyata adalah Ayah Boruto.

"Turunlah Boruto." Teriaknya dari bawah

Whusss tap

"Baiklah, melihatmu sedang bersantai seperti itu mungkin kau sudah sepenuhnya menguasai latihan tahap pertama ini." Tebak Naruto.

"Yah memang, latihan tahap pertama ini tidak terlalu sulit." Ujar Boruto.

"Yoshh, sekarang perlihatkan padaku hasil latihanmu." Pinta Naruto.

"Baiklah -ttebasa." Jawab Boruto

Boruto kemudian mengambil balon air itu didalam tas tersebut, ia menggenggam balon tersebut dan perlahan mengeluarkan chakra dan memutarnya, hingga ....

Pyar

"Wow kau langsung bisa memecahkan balon air itu, bahkan hanya dengan satu tangan." Gumam Naruto senang.

"Yah itu bukan hal yang sulit, tapi memang di awal aku sedikit kesulitan, tapi itu bukan apa-apa." Jawab Boruto sambil mengingat latihannya tadi.

"Kau memang luar biasa Boruto." Ucap Naruto sambil mengelus surai kuning lebat milik Boruto.

"Sudahlah Tou-chan." Gumam Boruto malas, tapi berbeda dengan hatinya, ya dia sangat senang bisa mendapatkan perhatian yang lebih dari Ayahnya.

"Baiklah ayo pulang Boruto." Ajak Naruto.

"Hah kau akan pulang? Hehh tumben sekali." Sindir Boruto sambil tersenyum jahat.

"Hoi, aku ini rindu dengan keluargaku tau." Ucap Naruto malas.

"Hai haii..." Jawab Boruto kemudian melangkah menuju ke kediaman rumahnya di ikuti Ayahnya.

.
.
.
.
.

Bersambung...

-----

Jangan lupa Vote nya yaaa😁
Jika ada kesalahan penulisan bisa segera di sampaikan pada kolom komentar 🤗

(Boruto) ~ SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang