55. Kemunculan Malaikat Cahaya?

323 25 5
                                    

Pemandangan pada hutan ilusi saat ini tampak sepi dan lengang. Hutan yang tadinya terlihat dan terdengar riuh dalam gegap gempita pohon-pohon yang bergerak seperti mati tenggelam dalam kegelapan malam.

Cahaya? Meskipun ada cahaya yang terlihat di hutan tersebut, cahaya itu hanyalah tampak dan mengitari pada satu titik saja. Itupun merupakan titik cahaya milik Shiho yang dengan susah payah ia kumpulkan dari sisa-sisa sihirnya.

Dengan air mata yang masih mengalir deras, Shiho duduk terpekur di hadapan Shinichi.
Di depannya, tubuh Shinichi yang masih terbujur kaku di tanah dingin sana, tampak berkilau di bawah kitaran cahaya sihir Shiho yang memang ia khususkan untuk terus memberi penerangan dan sedikit rasa hangat ke tubuh yang suhunya sudah sangat dingin itu.

"Shinichi-san, kau tak boleh mati. Kau harus tetap hidup. Kau ini Vampire yang memiliki darah murni dari bangsa Vampire, jadi kau tak mungkin bisa mati. Kau pasti bisa bertahan melawan takdir kematian. Kau.... kau harus tetap hidup Shinichi-san. Kau harus bangun demi kemakmuran tanah kita. Hickk... hickkk...."

Dengan perasaan gundah, kesedihan dan harapan yang campur aduk, Shiho berteriak pilu sambil terus menggoyang-goyangkan tubuh Shinichi yang terasa begitu dingin ketika tersentuh oleh tangannya.

"Shinichi-san, kau ini seorang pangeran. Kau harus kuat. Kau tak boleh kalah, kau tak boleh menyerahkan begitu saja nyawamu yang sangat berharga itu pada ketamakan hutan ini. Kau harus tau Shinichi-san, hutan ilusi ini merupakan  hutan keangkara-murkaan yang bila nyawa kita terjebak di dalamnya maka kau akan menjadi seorang yang berperangai jahat dan penuh nafsu amarah membunuh. Hutan ini merupakan hutan ilusi yang terbentuk karena penyatuan kekuatan serta kekejaman Raja iblis yang ketika ia tersegel oleh malaikat cahaya, ia sempat melepaskan kekuatan hitamnya disini. Kau tahukan Shinichi-san, bila kau hanya menyerah, tak mau melawan akan hisapan pohon-pohon disini maka selamanya kau tak akan bisa bangun lagi. Kau akan mati dengan nyawamu akan terbentuk menjadi budak raja iblis dan juga penguasa bayangan. Karena saat ini, ketika raja iblis masih tersegel, dengan kekuatan hitamnya, penguasa bayangan lah yang mengendalikan hutan ini."

Shiho terus saja meratap serta memanggil Shinichi. Meski ia merasa sangat mustahil akan tetapi Shiho masih berharap bila ratapannya akan membuat jiwa Shinichi yang Shiho yakini masih belum terjebak jauh ke dalam kegelapan ilusi sana, akan segera kembali ke jasadnya.

"Shinichi-san, aku yakin, kau bisa mendengarkan suaraku. Cepat kau pulang Shinichi. Jiwamu yang masih terjebak disana, depatlah sadar dan bawa kembali ke sini. Ke jasadmu. Kau tahukan, jasadmu masih terbaring disini? Menunggu kau datang. Kau harus kembali sebelum pagi menjelang. Shinichi-san jangan kau biarkan jiwamu yang suci dan murni dari aura kejahatan tercemar dan ternoda hanya karena kau kalah dalam perang malam ini. Ayolah, Shinichi-san, cepat pulang....."

Dengan suara yang mulai tercekat dan sedikit payat kerena bercampur tangisan, Shiho semakin meratap pilu. Ia guncang-guncangjan tubuh Shinichi lebih keras dengan harapan Shinichi merespon san bangun. Alan tetapi nihil. Seberapa kuatpun ia mengguncang dan memukul tubuh kaku itu, Shinichi tetap diam. Tanpa reaksi, tanpa gerakan bahkan sihir Shiho yang memamcar hangat pada sekitar Shinichi berbaring, tak mampu memberi kehangatan pada tubuh dingin tersebut. Shinichi tetap terlihat membeku sepucat mayat. Aliran darah seolah benar-benar sudah berhenti dan hilang dari tubuh pangeran Vampire tersebut.

"Shinichi-saann... hick...hickk...."

Shiho memeluk tubuh Shinichi dengan perasaan kehilangan yang dalam.

"Apakah benar kau tak terselamatkan lagi? Apakah benar kau sudah kalah salam perang ini?"

Dengan harapan yang sudah benar-benar padam, jari-jari Shiho menelusuri pilu setiap jengkal wajah Shinichi yang diam dalam dingin.

☆ Vampire's Heart☆ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang