Perasaan Dari Hati (Part -13)

745 51 0
                                    

Dalam keadaan terjatuh bebas, Ran berteriak dan memberikan tatapan putus asa pada Shinichi yang masih mengawasinya dengan senyum kemenangan.

"Hahahaaa, kau terlihat lucu dengan wajah kalahmu itu." Shinichi tertawa geli. Ia terus saja menatap Ran yang masih jatuh bebas di bawah sana.

"Are? Kenapa ia tidak berusaha untuk terbang?" Tawa Shinichi langsung lenyap menyadari keadaan Ran yang masih terlihat ketakutan.

"Bukan kah seharusnya kau bisa menyeimbangkan tubuhmu di udara? Meskipun kau tak mempunyai sayap, tetapi sebagai bangsa Vampir, bukankah kau seharusnya bisa menyatu dengan angin? Tapi, tapi kenapa, kau biarkan tubuhmu jatuh seperti itu?" Shinichi terpaku beberapa saat.

"Ayo, cepat menyatu dengan angin." Shinichi bergumam pelan.

"Kau itu bangsa Vampir, harus bisa mengalahkan angin. Kau jangan cengeng seperti bangsa manusia. Sebab hanya bangsa manusia yang tak bisa terbang. Hanya----,"

"Eh?" Shinichi tertegun. Ia seperti menyadari sesuatu.

"Atau, benar. Jangan-jangan, kau ini adalah.... M-A-N-U-S-I-A??"

Wajah Shinichi yang tadinya di penuhi aura kemenangan, mendadak menjadi tegang lalu berubah pucat dan detik berikutnya---.

"Ka-kalau dia memang dari bangsa manusia, berarti ketika sampai di tanah nanti. Gadis itu akan.... m-a-t-i?"

Dengan panik Shinichi langsung terbang ke bawah sana, berusaha mengejar tubuh Ran yang masih terjun bebas.

Sementara di bawah sana. Ran kembali menutup matanya dengan erat.

"Apakah aku harus mati seperti ini? Di tempat ini? Di tempat, di mana aku hanya sendirian. Tidak ada mama, papa dan teman-temanku?"

Beberapa tetes air mengalir di pipi Ran dan langsung kering tersapu angin malam.

"Ran... Ran...!!"

Ran seperti mendengar sebuah suara yang sangat akrab memanggil namanya.

"Apakah itu suara malaikatku?" fikir Ran.

Dengan mata masih tertutup, Ran seperti melihat cahaya di sekitarnya.

"Apakah aku sudah mati? Mengapa aku tidak merasakan sakit apa-apa? Apakah ini surga? Atau neraka?" Ran bergumam pelan pada dirinya sendiri.

"Jangan bicara ngawur. Bukalah matamu."

Ran seperti mendengar suara yang sangat jelas di telinganya.

Dengan perlahan, Ran lalu membuka matanya. Dan wajah yang terlihat pertama kali di dalam matanya adalah wajah Shinichi yang hanya berjarak beberapa inci dari wajahnya.

Ran terkejut, lalu menjerit kencang

"Aaaaaaaaaaaa....."

Shinichi langsung membekap mulut Ran dengan tangannya. Yang spontan membuat Ran menghadiahkan sebuah tamparan telak pada wajah Shinichi.

"Hei, apa yang kau lakukan pada seseoramg yang sudah menolong nyawamu?" teriak Shinichi kesal.

Dengan keras, ia jatuhkan tubuh Ran ke tanah yang tadinya masih ia sangga dengan sebelah tangannya.

Ran terjerembab dan berusaha bangun. Sambil duduk, ia gosok-gosok pantatnya yang terasa sakit.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau menggertak gadis lemah sepertiku?" Ran menekukkan wajahnya lalu detik berikutnya, ia tiba-tiba saja menangis histeris.

"Kau tidak tahu ya? Kalau aku sudah merasa sangat tersiksa berada di sini. Aku ingin pulang. Aku tidak mau mati di sini. Aku kangen mama papaku, aku kangen teman-temanku, aku kangen sekolahku. Hick....hickk..huaaaa." Ran menangis kejer.

☆ Vampire's Heart☆ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang