Melepaskan (Part-29)

500 44 10
                                    

Meskipun hari masih siang tapi di langit sana tampak mendung. Awan gelap berarak di langit tinggi seolah tidak bosan untuk mengelilingi permukaan langit yang sangat luas.

Jeritan sayup dari sapuan angin kencang pada daun dan ranting-ranting terbawa jauh dengan gaungnya yang terbang sampai ke langit yang pekat. Menyatu dengan kegelapan awan mendung.

Shiho menatap Shinichi yang masih berdiri terdiam dengan raut kusutnya.

"Apa itu tadi bagus?" Dengan suara dinginnya, Shiho bertanya.

"Sangat bagus," jawab Shinichi singkat.

Shinichi lalu jongkok dan duduk di lantai sana. Senyum pahit terukir di bibirnya.

"Aku tahu ini sangat menyakitkan. Aku juga pernah merasakan hal yang sama denganmu. Aku terluka ketika menghadapi kenyataan bahwa kau tak pernah memandangku sebagai seseorang yang lebih dari hanya teman bermain. Kau tidak pernah mempertimbangkan rasa peduliku padamu. Bahkan sampai saat ini, meski para tetua dan yang mulia raja merestui itu, kau tetap mengabaikanku." Shiho menarik nafasnya berat.

"Tetapi untuk kerajaan ini, lepaskanlah dia, Shinichi-san. Ini memang terlihat seperti aku akan mengambil keuntungan dari ramalan itu. Tapi mau bagaimana lagi, bukankah untuk kebaikan spesies kita, hanya jalan ini yang bisa kau tempuh."

Shiho lalu berbalik dan melangkah meninggalkan Shinichi di sana karena ia tahu luka Shinichi ini, ia tak akan mampu menbantu untuk menyembuhkannya.

Setelah tubuh Shiho menghilang di lorong istana. Sang pangeran masih duduk di sana, tak bergerak.

"Lepaskan???!!!"

☆☆☆
Sehari sebelum kencan bersama Ran
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Semua orang yang ada di ruangan itu seperti menahan nafas, menunggu apa yang akan di katakan oleh Raja Yusaku.

"Ada satu hal yang tak kau ketahui, putraku." Yusaku mulai bersuara.

"Tentang aturan, kutukan, dan hukuman di spesies kita. Tentang hukum sebab akibat."

Ketika satu kursi yang di pinta oleh Yusaku datang dan di letakkan di samping kursinya, Yusaku lalu mempersilahkan Shinichi untuk duduk di kursi itu sebelum ia meneruskan kata-katanya.

"Perlu kau ketahui, Shinichi. Pada aturan undang-undang pemerintahan di kerajaan kita, ada satu pasal penting di peruntukan bagi para raja yang memimpin negeri ini." Yusaku menarik nafas sesaat.

"Yaitu setiap generasi dari keturunan langsung darah murni spesies Vampire hanya di perbolehkan memiliki satu putra sebagai pewarisnya.
Itulah sebabnya, pada raja-raja terdahulu. Setelah mereka mempunyai satu penerus, mereka akan di beri berkah oleh Godness agar tidak bisa menghasilkan anak berikutnya lagi.
Ini di lakukan untuk mengantisipasi dan meghindari perebutan tahta dan perang saudara antara keturunan darah murni para raja."

Sampai di sini, Yusaku menghentikan ceritanya. Ia lalu memandang prihatin ke wajah Ratu Yukiko yang terlihat menunduk sedih.

"Sangat di sayangkan Shinichi, ibumu memiliki takdir yang berbeda dengan para ratu terdahulu. Ketika ia melahirkanmu, saat itu bukan hanya kau yang ratu lahirkan akan tetapi ada satu bayi lain lagi yang lahir bersamaan denganmu. Ibumu melahirkan anak kembar."

"Ke-kembar?" Shinichi mengernyitkan alisnya. Yang ia dengar saat ini sangat mengejutkan bagi Sinichi. Ia lalu berdiri dari duduknya berusaha menegaskan pendengarannya

☆ Vampire's Heart☆ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang