"Kau adalah pemilik cermin☆ ini. Kau harus selalu membawa cermin☆ ini sebagai penjagamu yang akan selalu memberikan keberuntungan padamu. Tetapi kau juga harus mengingatnya, cermin☆ ini akan membawa bencana bagimu jika kau menjatuhkan darahmu di permukaan cermin☆ ini. Ketika itu terjadi, kau akan tenggelam dalam lautan darah sebelum kembali. Kau harus ingat dan pastikan untuk tidak menjatuhkan darahmu pada cermin☆ ini"
☆☆☆
Ruang kamar tersebut tiba-tiba menjadi hening. Wanita itu masih terduduk sambil menatap tajam ke Ran. Dengan wajah pucat dan ekspresi terselimuti rasa takut yang mendalam yang sama sekali tidak di pahami oleh Ran. Keheningan itu bertahan sampai ketika terdengar suara pintu terbuka dari luar.
Seorang lelaki kira-kira berusia hampir 40 tahun masuk.
Lelaki tersebut mengenakan stelan jas hitam pekat. Wajahnya mengekspresikan kekhawatiran. Rupanya ia datang kesini karena mendengar bunyi mangkok jatuh tadi.
"Ada apa?" Pria itu bertanya.
Wanita itu tidak menjawab pertanyaannya. Wajahnya tetap memperlihatkan gurat ketakutan.
Pria tersebut mendekati wanita itu dan membantunya untuk berdiri.
"Suamiku! Dia .. adalah .. spesies manusia."
Dengan suara bergetar dan sangat pelan wanita itu mengucapkan tiap suku kata.
Meski terdengar sangat lirih dan pelan, lelaki itu masih cukup bisa untuk menangkap isi ucapan tersebut dan kemudian mencernanya. Sesaat kemudian wajah lelaki tersebut langsung berubah biru pucat dan terlihat horror. Ia tersedak, tenggorokannya seperti tidak bisa mengeluarkan suara apapun. Kedua matanya menatap ke arah gadis kecil itu yang berdiri di depannya.
Pun dengan Ran yang di tatap tajam oleh dua orang di depannya ini hanya terdiam. Ia tidak bisa mengerti apa yang sedang terjadi di depannya ini.
"Mengapa wanita itu berbicara dan mengatakan tentang-manusia-? Mengapa? Bukan kah mereka manusia juga?" Fikir Ran tidak mengerti.
"Maaf, siapa sebenarnya anda-anda ini? Mengapa anda berbicara tentang manusia dengan kecemasan? Bukan kah anda manusia juga?"
Akhirnya pertanyaan-pertanyaan yang dari tadi hanya berputar di kepalanya saja tak tertahankan juga untuk Ran keluarkan.
Lelaki dan wanita itu saling berpandangan. Akhirnya setelah menghela nafas panjang, wanita itu melangkah mendekati Ran. Ia letakkan tangannya di bahu Ran dan dengan lembut membimbingnya untuk duduk.
"Saya pikir, kau harus tahu ini. Tetapi pertama-tama, saya ingin kau tenang."
Wanita itu berkata dengan lembut. Lalu ia berbalik untuk melihat pria yang berdiri di belakangnya, mengangguk sedikit.
Pria itu sepertinya memgerti maksud dari wanita itu. Ia menghela nafas pelan.
"Aku Richard Moore, Duke Of The Dark Side. Dan ini adalah istriku, Ery Moore."
Ran terpaku mendengarkan nama tempat yang di sebutkan oleh lelaki tersebut. Terasa asing di telinga Ran.
"Dark Side? Di benua mana tempat ini berada? Aku belum pernah mendengarnya ataupun melihatnya di peta." Tanya Ran heran.
Wanita bernama Ery Moore memandang Ran dengan ekspresi khawatir di wajahnya, dan Richard Moore berkata perlahan agar Ran tidak gelisah.
"Night Vision, Land Darkness. Tempat yang di sediakan untuk Vampire."
"Va ... Vampir?" Ucap Ran ragu-ragu.
"Tidak. Anda pasti sedang bercanda kan?" Ucap Ran tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
☆ Vampire's Heart☆
RandomMenceritakan tentang Ran Mouri. Seorang gadis biasa dan murid dari SMA Teitan yang terjebak di dunia Vampire, tepatnya di Land Darkness. Yang memaksanya harus berurusan dengan Prince Of Vampire. Land Darkness berada di bawah kekuasaan raja Vampire Y...