51. Ilusi Pohon Hantu

205 22 4
                                    

Di tengah malam hitam pekat yang terasa seperti keabadian. Dan di bawah sinar sihir dengan cahaya redup dan mulai mengabur. Sesosok gadis muncul.

Sosok gadis dengan rambut hitam panjangnya melayang tertiup angin, mata ungunya berbinar. Sebuah senyuman murni namun penuh dengan kesedihan mengembang manis.

"Ra... Ran...."

Shinichi menyebut nama itu dengan lembut dan takjub ketika ia lihat gadis pujaannya, gadis yang selama ini ia rindukan, ada di hadapannya.

"Ya, pangeran. Ini aku."

Ran menjawab dengan lembut.

"Ran, kenapa kau ada di sini?"

Ran hanya tersenyum. Ia tiba-tiba mengulurkan tangannya ke arah Shinichi.

"Aku pergi mencarimu. Aku kesini hanya untuk menemuimu, pangeran."

Suara lirih Ran terdengar lembut dan sangat menghangatkan perasaan Shinichi.

"Pangeran, sekarang, maukah kau ikut denganku?"

Ran bertanya sambil tersenyum hangat pada Shinichi dan ini menbuat jantung Shinichi kembali berdetak kencang.

"Kau akan membawaku ke mana, Ran?"

"Kita akan pergi ke tempat di mana tidak ada lagi penderitaan, pangeran. Ke tempat di mana hanya ada cahaya dan kebahagiaan. Sebuah tempat di mana hanya ada aku dan kau, Pangeran."

Suara lembut dan memabukkan mengalir pelan dari bibir Ran yang selalu menyunggingkan senyuman.

Shinichi terkesima. Ia tidak mampu berkata-kata lagi. Ia tau bahwa apapun yang terjadi, ia tak ingin kehilangan gadis kekasih hatinya ini lagi.

Shinichi membalas senyuman hangat Ran. Ia seperti hanya menunggu karena ia tahu bahwa ia tak akan mampu menolak permintaan gadis pujaannya ini untuk tidak pergi bersamanya.

Tersirat sebuah kelegaan pada senyuman Ran ketika ia lihat Shinichi hanya diam tersenyum seperti menunggunya.

Ran mendekati Shinichi. Lebih dekat dan lebih dekat lagi serta masih tetap dengan senyuman yang merekah di bibirnya.

Tanpa sadar Shinichi mencium aroma yang menyenangkan ketika tubuh Ran kini telah benar-benar dekat dengannya. Wangi Ran yang terhirup oleh hidungnya seperti wangi nostalgia ribuan tahun lalu. Sebuah wangi yang selalu dirindukan oleh Shinichi kehadirannya.

Dan kerinduan akan wangi gadis pujaannya itu membuat pikiran Shinichi kosong. Ia tidak bisa berpikir lagi selain hanya menikmati setiap ucapan-ucapan Ran yang semakin membuatnya terlena.

Ran tersenyum melihat Shinichi yang kini juga menatapnya dengan tatapan penuh cinta.

"Sekarang peganglah tanganku. Kita akan segera pergi ke tempat terindah itu."

Dengan lembut dan gerakan gemulai, Ran mengulurkan tangannya di depan Shinichi.

Mata biru Shinichi yang biasanya terpancar hidup laiknya samudra dalam itu tiba-tiba menjadi terlihat benar-benar kosong.

Di mata itu tidak ada apa-apa lagi yang terlukis selain hanya gambar gadis pujaannya itu. Pikirannya telah berhenti bekerja. Tanpa sadar, ia mengangkat tangannya ke depan siap untuk menyambut uluran tangan kekasih hatinya.

"JANGAN, SHINICHI-SAN. GADIS ITU BUKAN RAN. Sepertinya kita sekarang sedang berada di hutan ilusi!!"

Dengan cepat satu tangan Shiho menarik tangan Shinichi untuk mundur, dan satu tangannya lagi, mengeluarkan cahaya merah yang ia arahkan pada gadis di depan mereka.

☆ Vampire's Heart☆ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang