"Jiwa Shinichi-san dan jiwa suami sang dewi akan bergejolak? Apa maksudnya ini, Goddess? Bukankah jiwa pangeran saat ini sama dengan jiwa pangeran terdahulu?"
Shiho bertanya penasaran.
"Apa yang kau ketahui tentang proses reinkarnasi pada dimensi kita ini di masa lalu, penyihir murni?"
"Yang aku ketahui?"
Shiho terpaku mendengar pertanyaan malaikat cahaya.
"Yang aku ketahui adalah... adalah bahwa pangeran Vampire terdahulu yang merupakan kekasih anda turun kembali ke tanah vampire dengan memasuki fisik sang pangeran saat ini. Dan karena jiwa pangeran terdahulu merupakan darah murni dari spesies Vampire maka dari itu ia masuk dan menyegelkan diri pada raga pangeran Shinichi yang saat itu memang di sediakan kosong tanpa ada jiwa lain untuk tempat pangeran pertama lahir kembali. Setidaknya itulah yang tertulis dalam kitab para leluhur di tanah Vampire.
"Sepertinya ada kisah yang terlewatkan dan di belokkan."
Malaikat cahaya bergumam kecil.
"Akan tetapi untuk saat ini, kebenaran tentang sejarah itu tidak lah penting karena yang paling penting sekarang pembebasan jiwa pangeran negeri Vampire dari jebakan hutan kutukan ini, bukan?"
"I.. iya, anda benar, Goddess," angguk Shiho setuju.
"Untuk penyelamatan ini, aku perlu bantuan dari kekuatanmu, penyihir murni. Apa kau siap untuk mengorbankan sihirmu?"
"Apapun akan aku lakukan, asalkan Shinichi-san bisa kembali bangun."
"Baiklah."
Malaikat cahaya lalu memberi aba-aba dan perintah, apa saja yang harus Shiho lakukan dalam ritual ini.
Karena jiwa Ran harus di bangunkan juga bersamaan dengan bangunnya malaikat cahaya yang pastinya akan menghasilkan resiko berbahaya ketika dua jiwa pemilik satu raga itu sama-sama bangun, maka Malaikat cahaya memberikan satu cermin segilima yang ia keluarkan dari jentikan jarinya.
Dan pada cermin segilima tersebut tampak bayangan sebuah lilin putih menyala dengan terang, tapi anehnya meski hayangan lilin itu terpantul jelas dari cermin segilima yang di serahkan oleh malaikat cahaya padanya, akan tetapi Shiho tak mampu menyentuh lilin tersebut bahkan keberadaan lilin tersebut saja Shiho tak tahu kecuali yang ia lihat di dalam bayangan cermin tersebut.
"Penyihir murni, aku akan pergi ke dalam mimpi pangeran untuk memancing jiwa suamiku dan jiwa pangeran terbangun.
Dan kau dengan sihirmu yang masih tersisa, jagalah nyala lilin di dalam cermin tersebut agar tak padam. Karena tepat di saat aku masuk ke alam mimpi sang pangeran maka saat itu juga, jiwa dari manusia murni ini akan aku bangunkan dan akan aku hipnotis dia ketika bangun nanti untuk memiliki perasaan cinta pada pangeran agar ia bisa memanggil serta meminta jiwa pangeran untuk kembali padanya dengan sepenuh hati."Shiho mengangguk mendengar perkataan malaikat cahaya.
"Tapi kau harus ingat, penyihir murni. Sehelaan nafaspun kau jangan sampai lengah akan nyala lilin tersebut.
Sebab apabila meski sekejap saja nyala lilin itu tiba-tiba padam. Tak ada harapan lagi, itu merupakan pertanda kematian abadi untuk jiwa pangeran kalian.""Ehh, ke-- kenapa bisa begitu, Goddess, bukankah jiwa para Vampire itu abadi?"
"Abadi bila ia tertidur dalam keadaan yang wajar. Tapi hari ini bukan kah pengecualian?
Kita sedang dalam pemanggilan jiwa yang dipaksa untuk tidur. Kau tahu bila nyala lilin tersebut sampai padam, artinya jiwa manusia murni yang aku bangunkan ini telah terlempar kembali kedunia asalnya sebelum ia sempat membawa jiwa pangeran kembali.
Dan kembalinya ia ke dunia manusia pertanda berakhirnya usaha kita dalam penyelamatan sang pangeran dan setelah itu harapan tak ada lagi untuk kebangkitan jiwa murni pangeran kalian. Ia akan musnah dan lenyap selamanya. Karena itulah kau harus selalu waspada dan memfokuskan pikiran serta sihirmu untuk nyala lilin ini.""Maaf, Goddess, mengapa padamnya lilin ini menandakan Ran Moore yang telah kembali kedunianya? Ba-bagaimana bisa ia tiba-tiba terlempar kedunianya lagi? Dan, apakah bila Ran Moore kembali kedunianya sendiri maka apa yang akan terjadu dengan kutukan ribuan tahun lalu? Apakah kutukan tersebut sekali lagibisa terhindari oleh bangsa kita?"
"Kau tentu sudah sangat paham bukan dengan sistim kerja dunia kita ini yang bisa di analogikan seperti sistim kerja maghnet dengan kutub-kutub yang ia miliki?
Bahwa tak ada yang namanya dua maghnet yang sama kutub bisa bersampingan.
Dan bilapun dua maghnet yang sama tersebut di persatukan dengan cara dipaksakan agar bisa bertahan itu hanya mampu sementara karena energi saling tolak àntara dua kutub yang sama ini akan lebih besar dan semakin kuat semakin lama untuk saling menolak.
Dan efeknya bila kedua kutub ini sudah tak tertahankan lagi akan beban saling menolaknya maka, pasti salah satu dari keduanya akan terlempar jauh. Dan begitu jugalah cara kerja dua jiwa yang memiliki satu raga.
Mereka laksana dua maghnet dengan daya yang sama sehingga apabila di pertemukan mereka akan kekeuh untuk saling menolak dan menentang satu dengan lainnya.
Begitupun jiwaku dengan gadis manusia murni tersebut.
Tepat saat aku bangunkan ia nanti, pada saat itu juga secara otomatis gelombang saling menolak yang di alirkan oleh energi dari jiwa murni kami akan bekerja.
Cermin itu banyalah sebagai media manipulasi sementara yang aku gunakan agar sistim alam di dimensi kita ini tidak mampu mendeteksi gelombang yang sama yang di hasilkan oleh jiwa kami.
Tapi seperti yang aku katakan karena ini hanya sebuah manipulasi maka cara kerjanya juga hanya sementara dan sangat tetbatas waktu sebelum akhirnya sistim alam berhasil mendeteksi ketidak beresan aliran gelombang kami.
Oleh karena itulah, kau harus bisa memanfaatkan waktu semaksimal muggkin untuk melindungi jiwa gadis itu agar tak terlempar sementara aku sedang memasuki mimpi sang pangeran.""Baik, Goddes, saya mengerti. Lalu dampak kembalinya Ran kedunianya?"
"Hmm, untuk itu, meskipun jiwa gadis ini kembali ke dunianya saat ini akan tetapi tragedi ribuan tahun lalu tetap tak akan terelakkan. Itu di karenakan pada awal mulai gadis ini memasuki dimensi kita, tepat pada saat itulah alam kita telah mendeteksi bahwa di tubuh gadis ini, jiwa murniku berada. Dan pada saat itu secara pelan dan pasti pergerakan sistim alam kita mulai melakukan perubahan bergerak arah kepada zona kutukan waktu pembalasan dendam.
Jadi kedatangan gadis ini telah membuka kembali portal dari beberapa jiwa yang telah tertidur dan itu tak akan terhindarkan lagi.
Karena itulah sampai waktu pembalasan itu datang kita tak boleh kehilangan jiwa gadis ini karena pada saatnya nanti tiba hanya gadis ini yang mampu membantuku untuk sekali lagi menyegel kekuatan sang pembawa angkara sehingga sekali lagi kita akan bisa menghindari tragedi berdarah yang lebih ganas, kau paham kan?""Siap, Goddess, saya telah memahaminya."
"Baguslah, kalau begitu kita tak perlu membuang waktu lagi. Sekarang persiapkanlah dirimu. Aku akan segera membangunkan gadis manusia tersebut."
Malaikat cahaya terlihat bersedekap dan mulutnya tampak komat kamit sementara itu Shiho juga dengan mata yang nanar menatap fokus pada cermin segilima yang kini ia pegang dengan erat.
Dan entah kapan di mulainya, hanya sekelebatan mata saja suasana di sekitar Shiho tiba-tiba menjadi gelap gulita lagi, akan tetapi hanya beberapa saat, gelap gulita tersebut kini terang lagi tapi kali ini di tempat itu di penuhi oleh terang cahaya bulan dan bintang yang seperti sangat dekat dengan kepala mereka.
Sementara itu, di depan tubuh Shinichi yang masih tertidur beku, Ran yang kini terlihat telah kehilangan sayapnya terbangun. Sesaat Ran seperti seorang linglung. Ia tampak seperti baru bangun dari tidur nyenyaknya. Matanya melihat kesekitar seolah ingin menormalkan fisiknya yang terasa kaku karena tertidur.
Dan sampailah mata Ran menangkap sosok Shinichi yang masih berbaring di tanah sana.
Melihat keadaan Shnichi yang tidur dan dengan tubuh yang dingin ketika ia sentuh, Ran terkejut.Dengan perasaan hati yang entah kenapa tiba-tiba terasa sesak, Ran lamgsung memeluk tubuh Shinichi di sertai dengan jeritan keras yang terdengar menyayat hati."
"Shinichiiiiiiiiii........, hick... hickkk...."
***
-
-
-
-^bersambung^
Nn: ponakan datang, lanjut nanti🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
☆ Vampire's Heart☆
RandomMenceritakan tentang Ran Mouri. Seorang gadis biasa dan murid dari SMA Teitan yang terjebak di dunia Vampire, tepatnya di Land Darkness. Yang memaksanya harus berurusan dengan Prince Of Vampire. Land Darkness berada di bawah kekuasaan raja Vampire Y...