Tetesan darah merah terus berjatuhan di lantai yang dingin itu. Ruangan yang tadi berwarna pekat seram, menjadi merah cerah karena bercampur dengan tetesan darah segar dari leher Sonoko.
Dengan gusar dan geram, Gin melotot pada Kaito.
"Apa maksudmu? Kenapa kau mengatakan kalau wanita ini bukan orang yang aku cari?"
Kaito tersenyum mengejek.
"Apakah kau tidak tahu jika kau telah menangkap orang yang salah? Gadis itu bukan jelmaan malaikat pemilik cahaya suci yang kau cari. Dia benar-benar bukan Malaikat Cahaya."
Sonoko mengangkat kepalanya dengan perasaan tidak mengerti dan penasaran.
"Gadis pemegang cahaya suci?"
Sonoko berusaha mencerna ucapan Kaito yang sangat sulit untuk ia pahami.
"Bukan jelmaan malaikat cahaya? Apa maksudmu?," tanya Gin terkejut.
"Kau kira dengan tipu dayamu yang murahan itu, kau bisa membodohiku?"
"Bila kau tidak percaya, bukankah kau bisa mencoba mencium darahnya, bukan?" balas Kaito menantang.
Gin menatap tajam dan penuh amarah pada Kaito akan tetapi tak pelak, saran Kaito ia lakukan juga.
Tangan Gin yang masih memegang tubuh Sonoko terulur ke leher Sonoko dan dengan ujung jari ia seka beberapa tetes darah yang masih tersisa di sana. Jari tersebut lalu ia bawa ke mulutnya untuk ia cicipi tetesan darah tersebut.
Sejenak Gin membisu, wajahnya mengeras dan detik berikutnya-----
"SIAL!!! MENGAPA DARAH INI TIDAK TERASA MANIS DAN WANGI? KENAPA DARAHNYA BERAROMA BIASA. BUKANKAH WAJAHNYA SAMA PERSIS!!!"
Dengan seringai marah, Gin lepaskan tubuh Sonoko yang masih dalam pegangannya dengan kasar. Sonoko tersungkur dan mengusap-usap bagian tubuhnya yang kesakitan.
"Hahahaaaaa, sudah aku katakan, kau salah tangkap orang. Aku tidak percaya ternyata kau seorang yang bodoh, hahahaaaaa."
Kaito tertawa keras seolah mengejek kebodohan iblis yang haus darah itu.
Gin melirik Kaito dengan perasaan marah, akan tetapi detik berikutnya senyum lebar yang menyeramkan tiba-tiba tersungging dari bibir hitamnya. Ia seolah menemukan sebuah ide mematikan.
Gin lalu mendekati Kaito dan mencengkeram kerah bajunya
"Itu artinya kau mengenal malaikat cahaya dan tahu tentang keberadaan malaikat cahaya yang asli. Katakan, di mana ia sekarang?"
Dengan suara arogan dan ekpresi kesombongan laiknya penguasa tak terkalahkan, Gin menarik leher Kaito kuat-kuat dan mengintimidasinya
"Hahahaaaaa......"
Kaito tertawa keras walaupun darah mulai mengalir dari lehernya.
"Kau pikir, aku akan sudi mengatakannya padamu?" ejek Kaito.
Gin mencekik leher Kaito lebih kuat lagi berharap agar Kaito segera membuka mulutnya, akan tetapi cekikan kuat Gin rupanya tetap saja tidak mampu membuat Kaito membuka mulut dan bersuara. Gin berteriak dengan marah.
"KAU... PENYIHIR SIALAN."
Dengan keras, Gin lemparkan tubuh kaito tepat ke dinding dan dengan geram, ia lalu pergi dari ruangan tersebut. Tujuannya menyiapkan rencana baru agar Kaito mau memberitahunya keberadaan malaikat cahaya.
Setelah Gin pergi, di dalam ruangan itu kembali terasa lengang dan gelap. Tubuh Kaito dan Sonoko, seperti semula mereka terbangun tadi, kini kembali terikat rantai sihir.
KAMU SEDANG MEMBACA
☆ Vampire's Heart☆
DiversosMenceritakan tentang Ran Mouri. Seorang gadis biasa dan murid dari SMA Teitan yang terjebak di dunia Vampire, tepatnya di Land Darkness. Yang memaksanya harus berurusan dengan Prince Of Vampire. Land Darkness berada di bawah kekuasaan raja Vampire Y...