52. Kebangkitan yang Mendekat

231 18 10
                                    

"Hahahaaaa......"

Tawa nyaring yang terdengar menyeramkan menggelegar memenuhi ruangan besar dan mewah dengan hiasan serba berpualam hitan tersebut.

Gin, pria bertubuh tinggi tegap dengan pakaian serba hitam dan rambut silver panjangnya terlihat berada di tengah-tengah ruangan yang penuh dengan aura kegelapan itu.

Ia tampak duduk dengan santai pada sebuah kursi mewah berwarna merah darah. Kursi itu bagaikan singgana para raja-raja dengan bertahtakan bermacam kilauan batu safir.

Tangan panjangnya tampak sedang memegang cangkir berisi darah segar yang kini terlihat tinggal setengahnya.

Beberapa kali seringai lebar ia sunggingkan sambil menikmati minuman favoritnya. Darah manusia Vampire.

Dari balik tirai sutra yang menjadi pembatas ruangan itu dengan ruang lainnya, Vermouth muncul.
Sejenak ia sandarkan dirinya di dinding. Lengannya ia silangkan di dada dan seutas senyuman menggoda tersungging dari sudut bibirnya yang tersapu dengan warna lipstik merah terang.

"Sepertinya suasan hatimu sedang bagus. Selama ribuan tahun bersamamu, baru kali ini aku melihat kau melepaskan tawa yang benar-benar sebuah tawa. Bukankah selama perjalanan hidupmu setelah wanita itu tinggalkan, kau selalu bermurung durja?"

Vermout lalu menegakkan sedikit posisi berdirinya.

"Apakah ada sesuatu hal yang membuatmu bahagia?"

"Seperti yang kau lihat, aku sekarang sedang bersenang-senang dan itu membuatku bahagia."

Gin masih tersenyum dan melirik ke cermin bersudut lima yang ia dapatkan beberapa waktu lalu di tepian shiro mori.

"Cermin malaikat cahaya?"

Vermouth mendekati Gin dan tanpa bicara sepatah katapun, ia condongkan tubuhnya untuk melihat kejadian apa yang di pertunjukkan dalam cermin legenda bersudut lima itu.

Seperti sebuah layar proyektor yang memutar scene-scene film. Pada cermin tersebut tampak menampilkan keadaan dan situasi di luar tempat Gin kini berada.

Dengan sangat jelas, Vermouth bisa melihat kalau cermin legenda malaikat tersebut memutar suasana pada hutan ilusi disertai dengan kejadian di sana.

Pada cermin itu tampak Shiho yang sedang menangis sambil memeluk tubuh seseorang yang Vermouth ketahui merupakan putra mahkota dari tanah kegelapan, tanah Vampire.

"Rupanya keberadaan mereka berdua di sana yang membuatmu bahagia setengah mati. Aku akan beri penghormatan atas kehebatanmu yang bisa menemukan dan menggiring mereka dalam jebakanmu"

"Dengan keberadaan cermin ini di tanganku, apa yang tak bisa aku lakukan. Dari awal mereka melakukan perjalan, aku sudah tahu. Hahahahaaa."

Vermouth tersenyum sinis menanggapi seringai bahagia Gin.

Ia tidak menyangka bahwa Gin telah mengawasi putera mahkota sejak lama. Dan karena cermin itu selalu menampilkan semua hal yang terjadi pada Shiho serta Shinichi. Vermouth menduga itu artinya Gin mengetahui segala peristiwa yang di alami dua kesatria tanah Vampire tersebut.

"Lalu kejadian apa yang membuat kau terlihat begitu senang?"

"Kematian putera mahkota itu dan melemahnya sihir gadis pirang tersebut."

Gin menjawab dengan sinis dan merendahkan.

"Haahh? Mati? Apa kau yakin?"

"Sangat yakin karena aku sendiri yang mempermainkan kematiannya dengan menggunakan ilusi pohon hantu."

☆ Vampire's Heart☆ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang