Shinichi yang sekarang berada di dekat Kaito, mulai mengerti dan membaca situasi ketika ia melihat Kaito yang basah kuyup dengan keberadaan ember di sekitar mereka.
"Jadi, kau fikir tadi bahwa dia adalah aku. Itulah sebabnya, kau merencanakan ini, untuk meyiramku dari kamarku sendiri ketika kau lihat Kaito lewat padahal dari tadi aku berada di aula, ha ... ha ... ha ..... Tebakanku benar kan? Ha ... ha ... ha ..."
Dengan nada sombong dan penuh kemenangan, Shinichi tertawa keras
"Kau tahu, orang yang kau siram ini anak perdana menteri di tanah kegelapan ini dan itu bukan aku, ha ... ha ... ha ..."
Kembali Shinichi tidak bisa menahan tawa kerasnya.
Ran yang masih diam mematung merasa sangat jengkel melihat Shinichi menertawakannya.
"Ma-maafkan saya, tadinya saya kira anda adalah pangeran, ka-karena itu sa-saya....----"
"Jadi kau mengakui bahwa air tadi memang untuk menyiramku. Hmmm...." Shinichi manggut-manggut sambil menyilangkan kedua tangannya.
"Tdak, a-aku tidak .... maksudku ....." Dengan nada tinggi, Ran berusaha menyangkal.
"Sudah, sudah." Kaito langsung memotong perdebatan di depannya.
"Memang benar, meski kami tidak bersaudara kandung tetapi wajah kami sangat mirip. Hal ini memang sering membingungkan orang lain dalam mengenali kami," tutur Kaito sambil dengan pelan mengibas-ngibaskan rambut basahnya.
"Oya, nona, siapa namamu? Ketika pertemuan pertama kita, aku belum sempat menanyakan namamu." Kembali Kaito mengulurkan tangannya pada Ran.
"Dia Ran Moore," jawab Shinichi cepat.
"Hei, Ran. Dia ini Kaito Kuroba, dan ini adalah Miyano Shiho." Shinichi menunjuk ke Shiho yang berada di sampingnya.
"Dia adalah putri penyihir di istana ini, jangan kau lupa itu," ujarnya lagi dengan ketus.
Dengan tersenyum, Shiho melangkah mendekati Ran.
"Panggil saja aku Shiho." Shiho mengulurkan tangannya.
"Ha-halo, aku, Ran." Ran menyambut uluran tangan Shiho dengan gugup. Kata-kata terakhir Shinichi tadi, entah mengapa terdengar begitu mengerikan di telinga Ran. "Penyihir?!!" Bisik hati Ran cemas.
"Kau tidak berasal dari sini kan? Sangat jelas terlihat bahwa kau berbeda dengan kami." Dengan dingin, Shiho menatap langsung tepat di hitamnya bola mata Ran.
"E-eh, e-eto----." Ran merasa gugup dan ngeri melihat tatapan tajam Shiho. Perasaan gelisah tiba-tiba menghampiri hati Ran.
"Tentu saja dia tidak berasal dari sini." Sahut Shinichi santai yang membuat Ran semakin terkejut dan gugup.
"Dia putri dari Moore-duke. Dia baru saja tiba di istana. Itulah sebabnya, kita merasa asing akan keberadaannya," ujar Shinichi lagi tersenyum tenang.
Shiho tidak berkata apa-apa lagi selain tersenyum kecil dan berbalik.
"Ran Moore, dia tidak ada di dunia ini," bisiknya pelan tepat di dekat telinga Shinichi dan Kaito.
"Jangan pernah lengah... Daahh, aku pergi." Shiho melambaikan tangan dan berjalan dengan cepat.
"Wanita ini!!! Aku harus berhati-hati," bisik Shinichi dalam hati. Ia tatap tajam punggung Shiho yang masih bisa terlihat oleh matanya.
Kaito kembali menoleh ke arah Ran dan tersenyum, ia seolah-olah tidak mendengarkan apa yang di katakan oleh Shiho tadi. Atau lebih tepatnya, ia mengabaikan peringatan Shiho.
KAMU SEDANG MEMBACA
☆ Vampire's Heart☆
DiversosMenceritakan tentang Ran Mouri. Seorang gadis biasa dan murid dari SMA Teitan yang terjebak di dunia Vampire, tepatnya di Land Darkness. Yang memaksanya harus berurusan dengan Prince Of Vampire. Land Darkness berada di bawah kekuasaan raja Vampire Y...