Pintu ruangan itu terbuka dan di susul munculnya sosok Shinichi dari balik pintu. Di dalam ruangan itu, sebuah cermin berukuran besar berbentuk bintang lima masih terlihat di kelilingi oleh kabut hitam.
Di sudut lain, tidak terlalu jauh dari letak cermin tersebut tampak kakek tua yang biasa menjadi penjaga cermin tersebut duduk di kursi dan di sampingnya pada dua kursi yang letakkan lebih tinggi lagi terlihat Raja Yusaku beserta Ratu Yukiko duduk dengan wajah tegang.
Di lantai dekat raja dan ratu duduk, seorang wanita berambut perak dengan bola berwarna biru pucat di tangannya sedang sibuk membaca mantera. Sementara di samping wanita itu, Shiho dengan wajah kakunya duduk dengan mata yang terus menatap ke arah bola sihir di sampingnya.
Ruangan tersebut tampak lengang dan dingin. Tak ada sedikitpun terdengar suara dan bunyi-bunyian.
"Biarkan aku tahu, apa yang kalian sembunyikan."
Suara Shinichi dari arah pintu seolah mengurai kesunyian di dalam ruangan itu yang sejak tadi terbungkam oleh kecemasan dan perasaan dingin.
Sesaat bola kristal di tangan wanita tersebut memancarkan sedikit cahaya redupnya seolah-olah bola itu ingin memberikan kehangatan pada kamar yang beku meski hanya dengan beberapa titik cahaya saja.
Wanita pemilik bola kristal tersebut tersenyum dan menoleh hormat pada Pangeran.
"Pangeran, katakan saja. Katakan semua yang anda tahu tentang gadis itu. Saya yakin, anda sudah menyadarinya sebelum anda memutuskan untuk membawanya ke istana ini."
Dengan suara dinginnya wanita itu berbicara pada Pangeran. Gemaan suaranya menggaung di seisi ruangan. Menambah kebekuan ruangan tersebut.
"Yah, seperti yang di harapkan semua orang. Ran adalah orang yang selama ini kita tunggu dan selalu kita cari-cari keberadaannya. Aku rasa dengan kekuatan sihir yang bibi Elena miliki, pastinya bibi juga sudah mengetahui kebenaran tentang identitas Ran," ucap Shinichi tenang.
"Pangeran benar, saya sudah menebaknya. Hanya saja kita masih perlu memastikan apakah gadis itu dari bangsa manusia biasa atau benar ia merupakan jelmaan Malaikat Cahaya, malaikat pelindung kerajaan kita."
"Lalu, Elena. Bagaimana cara kita memastikannya?"
Ratu Yukiko bertanya dengan bingung pada penyihir Elena.
"Mudah saja, yang mulia Ratu. Kita hanya perlu mengirim seseorang untuk menciumnya. Dan wanginya itu nantinya yang akan menjadi petunjuk apakah dia darah murni malaikat atau bukan," jawab penyihir Elena menjelaskan.
"Baik lah, karena ini menyangkut tentang jelmaan Malaikat Cahaya, aku rasa kita harus mengirimkan orang yang tepat untuk menciumnya. Tidak mungkin kita mengirim sembarang orang karena ini berhubungan dengan darah murni dan kekuatan Godness," ujar Raja Yusaki kemudian.
Raja Yusaku lalu berdiri dan memanggil seorang pelayan.
"Pelayan, aku minta kau panggil lah Kaito. Bawa dia ke mari. Karena Kaito satu-satunya orang yang tepat untuk memastikan kenurnian darah gadis itu," ucap Raja Yusaku memberi titah.
Mendengar nama Kaito di sebut oleh Raja, Shinichi terperanjat.
"Tunggu dulu." Dengan cepat Shinichi menahan pelayan yang akan keluar dari ruangan itu.
"Shinichi ada apa? Hal apa lagi yang ingin kau bicarakan dengannya? Kau tahu waktu kita semakin dekat?" Raja Yusaku bertanya lantang pada Shinichi.
"Maaf, ayah. Aku rasa ayah tidak perlu mengirim Kaito kepada Ran karena aku pastikan, Ran memang benar pemilik darah murni tersebut."
"Tapi Shin-chan, kita tidak bisa berasumsi. Semua harus kita buktikan dahulu. Ini menyangkut keselamatan kerajaan kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
☆ Vampire's Heart☆
De TodoMenceritakan tentang Ran Mouri. Seorang gadis biasa dan murid dari SMA Teitan yang terjebak di dunia Vampire, tepatnya di Land Darkness. Yang memaksanya harus berurusan dengan Prince Of Vampire. Land Darkness berada di bawah kekuasaan raja Vampire Y...