Dua Malaikat Konyol (Part- 22)

439 36 2
                                    

"Wuuusss.... wuuusss... bukk ...."

""Oh, apakah aku sudah mati? Dan yang aku tiduri sekarang ini, terasa sangat embuk. Yah, bisa jadi, aku memang sudah mati. Bisa jadi, saat ini aku sudah berada di syurga. Akhirnya, aku tak menyangka, akan mati dalam keadaan menyedihkan begini. Jauh dari orang-orang yang aku sayangi dan di tempat yang sangat asing bagiku. Tetapi tidak apa, di manapun aku berada, kematian jauh ribuan kali lebih baik di bandingkan aku harus terkurung di atap gedung bersama iblis kanibal itu."

Masih dalam keadaan mata yang tertutup, Sonoko tersenyum miris.

"Aku jadi ingin tahu, bagaimana syurga itu. Sekarang sudah aman, mungkin tidak akan ada kengerian lagi ketika aku membuka mataku."

Sonoko mulai membuka matanya dengan pelan. Kini ia bisa nelihat cakrawala luas dengan langit yang lebar di atas matanya.

Sonoko kini menggerakkan tubuhnya, berusaha untuk bangun. Ia brfikir unuk mencoba menggapai langit dengan kedua tangannya lalu menggenggamnya.

"Eh, apa ini?" Sonoko terpaku ketika ia lihat di sekilingnya, saat ini ia sedang terbaring pada satu benda bersayap. Dan benda bersayap itu sekarang sedang mengawang-awang di atas awan atau lebih tepatnya di udara, menyatu dengan angin.

"A-apakah tadi, ketika aku ingin menjatuhkan diri, para malaikat sudah menyadarinya sehingga mereka menyambut tubuhku dengan kuda bersayap sebelum tubuhku benar-benar remuk bertabrakan dengan batu-batuan di lembah sana? A-apa aku begitu di berkahi oleh malaikat."

Sonoko tersenyum, paling tidak fikiran yang baru saja terlintas di otaknya membuat dia bisa bahagia meski ia sudah meninggal.

Perlahan-lahan Sonoko bergerak, sebelum merealisasikan keinginannya untuk menggapai langit dalam genggamannya, kuda bersayap yang saat ini ia rebahi lebih membuatnya penasaran. Ia ingin tahu keistimewaan apa saja yang ada di kuda terbang yang biasa hanya bisa Sonoko lihat di film-film Barbie dan fantasy lainnya.

Setelah beberapa lama mengamati, Sonoko terpaku, ekspresi wajahnya memperlihatkan keterkejutannnya.

"I-ini manusia? Bu-bukan berwujud kuda?"

"Sebentar-sebentar." Sonoko bergumam pada dirinya sendiri. Ia perhatikan sosok tubuh bersayap di bawahnya tersebut. Sosok itu terlihat sangat tenang dengan mata terpejamnya.

"A-apakah ini malaikat yang di kirimkan Tuhan untuk menjadi penjagaku?" Sonoko bertanya-tanya tak mengerti.

"Ketika aku masih hidup di dunia, aku memang selalu bermimpi dan meminta Tuhan untuk mengirimkan malaikat penjaga hati, tetapi sampai akhirnya aku meninggal ini, Tuhan belum ada megirimkan satupun malaikat itu. Bahkan di ujung sisa hidupku, Tuhan malah mengirimkan iblis berwujud kanibal padaku." Sonoko berseloroh sebal.

"Mungkin Tuhan merasa bersalah padaku, oleh karena itulah, Tuhan kirimkan malaikat yang sangat tampan untuk menyambut rohku.." Sonoko mengira-ngira degan hati berbunga-bunga.

"Akh..  Akhirnya, meski di syurga tetapi aku punya kesempatan juga untuk punya kekasih yang sangat keren dan kstatria."  Sonoko tersenyum senang.

Ia main-mainkan tali yang menenpel pada benda berbentuk kacamata di wajah malaikatnya yang masih dengan pulasnya memejamkan mata itu.

"Malaikat ini sepertinya sedang tertidur." Itu lah yang saat ini ada dalam fikiran Sonoko. Tidak bosan-bosannya, terus saja Sonoko pandangi wajah tampan malaikat yang saat ini tepat di bawah tubuhnya.

Entah karena insting atau memang waktu tidurnya sudah cukup. Makhluk yang di anggap malaikat oleh Sonoko itu tiba-tiba terbangun.

Masih dengan mata terpejam dan setengah sadar, sosok tersebut menggerak-gerakkan tubuhnya. Sosok itu seolah-olah merasakan ada benda berat yang menimpa tubuhnya. Ia berusaha untuk mejatuhkan benda berat tersebut dari atas tubuhnya.

☆ Vampire's Heart☆ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang