SARLA

Prolog

Ditengah malam sebuah keluarga tengah merayakan pesta ulang tahun anak kembar mereka yang ke- 5.

Disana ruang keluarga di dekor dengan indah, sederhana namun elegan dengan warna putih dan biru laut.

Disana terdapat Andra Alexandra ayah si kembar, Aradea Alexandra bunda si kembar, Devano Alexandra kakak si kembar, Elo-Xander Deandra Alexandra, dan si bungsu Alqueen Sarla Deandra Alexandra. mereka disana tertawa bahagia dan terlihat sangat harmonis.

Tanpa mereka sadari itu adalah tawa terakhir mereka dan kebersamaan mereka entah apa yang akan menimpa keluarga mereka. Seseorang mengintip mereka dari jendela dengan tatapan penuh iri dan dendam.

"Lihat saja, hartamu akan jatuh ketanganku. hahaha."ucap nya pelan sambil tertawa sinis.

Kembali ke keluarga Alexandra yg masih tertawa bersama.

"Bunda, ayah, Abang sama El janji ya ama Al kalo kalian ndak bakal tinggalin Al"ucap Al antusias sambil menatap mereka penuh harap, entah kenapa tiba-tiba perasaannya jadi gelisah dan takut ditinggal keluarganya.

"Iya sayang, kita janji kok"ucap Andra lembut, padahal dia juga merasa bahwa ia tidak akan lama lagi.

Setelahnya mereka kembali tertawa walau perasaan mereka tak enak.Tak lama setelah itu.

DOR

Semua yang ada disana terjengkit kaget mendengar suara tembakan, tak lama setelah itu banyak orang berpakaian hitam masuk kedalam ruang keluarga dengan senjata tajam yang ada di tangan mereka.

Mereka yang melihat itu langsung panik, Andra dan Dea langsung melindungi anak anaknya di belakang mereka. Lalu mereka mengambil pistol di salah satu meja yang ada di sana.

"Anak anak kalian liat kan ruangan dibelakang kalian?kalian mengendap endap kesana oke jangan keluar sampai kakek kalian datang"bisik Andra kepada mereka.

Mereka pun mengangguk mengerti dan pergi mengendap endap kesana bergiliran dari Alqueen dilanjut Elo-xander, dan yang terakhir Devano tapi saat dia tengah mengendap endap salah satu orang berpakaian hitam melihatnya dan langsung menangkap nya.

"Aaaaaaa ayah tolong Dev"teriak Devano, sedangkan Al dan El yg melihatnya panik bahkan badan mereka sudah gemetar ketakutan.

"El, Al takut"bisik Al kepada kembarannya itu ketika sudah sampai di ruangan nya.

"Jangan takut Al, El ada disini"ucap El sambil memeluk Al.

"LEPASKAN ANAK SAYA"teriak Andra tegas.

"Lepaskan?haha tidak mungkin"Ucap seorang laki laki di belakang orang orang berpakaian hitam itu dan maju kedepan.

Andra kaget melihat orang itu, dia adalah musuh bebuyutannya.

"Apa mau mu?"ucap Andra dingin.

"Haha aku hanya ingin hartamu dan nyawamu tentunya"ucap orang itu tertawa sambil menatap sinis Andra.

Andra menatap tajam orang itu dengan pandangan penuh emosi dan tangan terkepal kuat.

"Heh nyali mu cukup kuat juga sampai menginginkan nyawaku"ucap Andra tersenyum miring.

"Sialan"umpat orang itu emosi dan mengarahkan pistol yang digenggamnya kearah Andra.

DOR

"AKHH"rintih Andra sambil memegang bahunya yang terkena tembakan.

Orang itu tersenyum miring dan mengarahkan pistolnya kearah Dea berniat menembak wanita itu.

"Aku akan menuruti semua maumu"ucap Andra cepat sebelum orang itu kembali akan menembak Istrinya.

"Mas.."lirih Dea.

Orang itu tersenyum smirk,dan dengan tiba tiba dia mengarahkan pistolnya ke arah kepala Devano.

Mata Andra dan Dea terbelalak melihat itu.

"LEPASKAN DIA"teriak Andra marah.

"Devano"ucap Dea lirih.

"JANGAN SENTUH ANAK SAYA"teriak Andra murka ketika melihat orang itu akan menarik pelatuknya.

Sedangkan disisi si kembar, Al tengah mengintip apa yang terjadi lewat lubang pintu, sedangkan El dia telah terlelap di atas kasur yang ada disana mungkin karena dia kelelahan dan terlalu panik sehingga tertidur.

Al melihat semua itu, ia melihat ketika orang berbaju hitam itu menembak ayahnya, bahkan ia sudah menangis histeris disana, ia ingin sekali menolong tapi ia tak bisa apa apa, yang bisa ia lakukan sekarang hanya menangis dan berdoa semoga tuhan tidak mengambil keluarganya.

DOR

---------------------------------