[ Follow sebelum membaca!]
[Happy reading ]
(Lengkap)
⚠️CERITA HASIL PEMIKIRAN SENDIRI⚠️
⚠️PLAGIAT HARAP MENJAUH!!, MASIH PUNYA OTAK KAN?! MIKIR LAH GUNANYA OTAK BUAT APA⚠️
~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''
Gadis cantik yang harus hidup t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~~SARLA~~
Sarla mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang dengan raut wajah datar. Tangannya bergerak menekan salah satu tombol yang ada di mobil.
"Hallo" suara seseorang terdengar dari balik tombol itu.
"Ada Gara?"tanya Sarla langsung, pada Sam dibalik telepon, ya Sam yang Sarla hubungi.
"Loh, Gada dia udah beberapa hari ini gak ke markasdi--"
Tut Tut
Sarla mematikan teleponnya sepihak dan kembali melajukan mobilnya dengan santai.
Sarla tak peduli Gara pergi kemana, mungkin saja ia tau kemana Gara pergi tapi ia memilih diam, memberikan Gara kesempatan untuk berbicara sendiri kepadanya.
Mobil Sarla berhenti saat berada di depan gerbang mansion Alexandra, ia menekan klaksonnya dua kali lalu pintu Gerbang terbuka otomatis, terlihat ada banyak bodyguard dengan pakaian serba hitam yang menjaga mansion. Memang beberapa hari lalu Sarla menyuruh satria agar menugaskan beberapa bodyguard untuk menjaga mansion dan beberapa petugas untuk membersihkan mansion.
Sarla memakirkan mobilnya di depan pintu utama, lalu membuka pintu mobil dan segera keluar, ia melempar kunci mobilnya kepada salah satu bodyguard dan langsung ditangkap olehnya.
Sarla berjalan menaiki tangga lalu membuka pintu utama mansion, ada sesuatu yang harus ia cari dan pastikan.
Sarla menaiki lift untuk menuju lantai dimana kamar Xander berada dengan buku Diary milik Xander ditangannya.
Ting
Pintu lift terbuka dengan langkah lebar Sarla berjalan menuju kamar Xander, membuka pintu dengan pelan lalu mulai menyelusuri kamar Xander untuk mencari sesuatu.
Sarla membalikkan beberapa buku di rak buku milik Xander, lalu tangannya menyentuh salah satu buku yang lumayan tebal dan mulai membalikkan nya.
Tak
Sarla menurunkan pandangannya menatap kertas-kertas yang berjatuhan dari dalam buku yang dia pegang.
Sarla meletakan kembali bukunya dan berjongkok mengambil tiga buah kertas yang terjatuh, ia kemudian bangkit dan duduk di tepi kasur.