Chapter 42

7.9K 375 7
                                    

Happy reading

Follow:

Ig : @alvnnqzlxsr_
      @alvinna_qz.sar
      @alq_sarlasar

Tiktok : @alv_sar

~~SARLA~~

Aundrey menatap Sarla tajam, kedua tangannya dilipat didada dan matanya terus melihat tingkah Sarla. Sedangkan sang empu yang ditatap hanya acuh dan terus memakan cokelat ditangannya. Oh jangan lupakan kini posisi Sarla yang berada di pangkuan Sam dengan Sam yang terus mengusap kepalanya.

"Huh"Aundrey memalingkan wajahnya yang memerah kesal, harusnya hari ini ia bisa berduaan dengan tunangannya itu tapi malah diganggu oleh Sarla.

"Udah ya makan cokelat nya"ucap Sam dengan nada lembut.

Sarla menatap Sam lalu menggeleng dan kembali memakan cokelat nya.

"Nanti sakit loh tenggorokannya" ucap Sam yang kembali mendapatkan gelengan, Sam hanya menghela nafasnya pasrah, lalu setelahnya menurunkan tubuh Sarla disampingnya.

"Bentar ya Sam kekamar dulu"ucap Sam cepat saat melihat Sarla yang akan protes.

Sam meninggalkan ruang keluarga yang hanya ada Aundrey dan Sarla, meninggalkan mereka berdua.

Sarla menatap punggung Sam lalu mendengus kesal dan kembali memakan cokelat nya sembari menatap tv yang menayangkan serial Upin Ipin didepannya.

Aundrey menatap Sarla dalam, ia tampak sedang berpikir lalu perlahan ia mendekat kearah Sarla. Sarla menatap Aundrey yang mendekat kearahnya dengan wajah seriusnya, ia hanya diam memperhatikan Aundrey, karena ia tahu Aundrey kali ini serius bukan kejahilannya.

Aundrey mendekatkan bibirnya ke telinga Sarla lalu membisikan sesuatu yang membuat mata Sarla langsung menajam.

"Ini bukan saatnya Lo gila, udah waktunya mereka mengakhiri kesenangannya"ucap Aundrey setelah berbisik.

Sarla tampak diam, dengan tangan terkepal kuat, cokelat yang dipegangnya sudah tergeletak di lantai, matanya menajam, bola mata yang tadinya berwarna cokelat kini berubah menjadi merah pekat, bibirnya menyunggingkan senyum tipis.

Aundrey terbelalak kaget melihat Sarla, tubuh gadis itu langsung bergetar hebat, ia menjauhkan tubuhnya dari Sarla dan menatap Gadis itu takut.

Sarla bangkit dari duduknya dengan wajah datar lalu menutup kepalanya dengan tudung Hoodie yang dipakainya hingga menutupi matanya, ia berjalan melewati Aundrey tanpa meliriknya.

Sarla berjalan keluar lalu menaiki mobilnya dengan Aura pekat yang keluar dari dirinya. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh membelah padatnya jalanan kota di sore hari.

"Mana Sarla?"tanya Sam yang menuruni tangga, ia melihat tubuh Aundrey yang bergetar hebat seraya memejamkan matanya.

"Di-dia---

"Ta-tadi dia--

"Dia--

Nafas Aundrey memburu, keringat dingin bercucuran didahi gadis itu, tubuhnya masih bergetar hebat.

"Dia apa Aundrey?! Mana Sarla?!"ucap Sam yang mulai panik.

"Di-dia ba-bangkit"ucap Aundrey terbata bata.

Sam mematung mendengar ucapan Aundrey, ia tak salah dengar kan? Ia jelas tau maksud dari kata itu.

Mobil Sarla memasuki area hutan lebat yang cukup dalam. Ia mengklason mobilnya lalu pohon pohon didepannya berubah menjadi jalanan, serta terlihat dari kejauhan sebuah mansion yang sangat besar dan mewah tapi memiliki aura kegelapan, terlihat cukup seram.

Sarla melajukan mobilnya memasuki gerbang mansion itu yang otomatis terbuka saat Sarla mengklakson mobilnya. Sarla melajukan mobilnya melewati luasnya halaman mansion yang dipenuhi penjaga.

Ia memakirkan mobilnya di depan pintu utama lalu turun dari mobilnya, masih dengan tudung Hoodie yang menutupi kepala dan matanya, ia berjalan melewati penjaga yang refleks membungkukkan badannya ketika Sarla melewatinya, para penjaga kompak mundur beberapa langkah saat merasakan aura pekat yang dikeluarkan leadernya.

Pintu terbuka otomatis, Sarla melewatinya masih dengan wajah datar, ia memasuki mansion itu, penjaga serta pelayan yang dilewati Sarla kompak membungkukkan badannya dan mundur beberapa langkah mereka sama sama merasakan aura yang sangat pekat di sekeliling Sarla, aura yang baru kali ini dikeluarkan Sarla, sangat pekat membuat orang orang disekelilingnya refleks menjauh bila tidak mereka akan merasakan seperti tercekik kuat.

Sarla memasuki ruangan yang didalamnya ada anggota inti lengkap yang kebetulan sedang rapat. Mereka yang sedang rapat kompak menoleh kearah Sarla, semuanya menahan nafas merasakan aura yang dikeluarkan Sarla. Semuanya kompak langsung berdiri dan membungkukkan badannya kompak.

"Salam Queen"ucap semua kompak dengan suara tegas.

Sarla mengangkat dagunya lalu membuka tudung Hoodie nya, terlihat bola mata merah pekat yang sangat tajam, mampu membuat siapa saja yang melihatnya bergetar ketakutan.

Para Anggota inti yang melihatnya seketika menunduk dan mundur beberapa langkah.

Sarla menatap mereka sekilas, lalu keluar ruangan berjalan memasuki Ruangannya.

Para Anggota inti saling menatap satu sama lain lalu dengan kompak berbicara "dia bangkit"ucap mereka kompak, lalu segera keluar dari ruang Rapat.

Para Anggota inti menghentikan langkahnya saat melihat Sarla keluar dari ruangannya dengan jubah hitam ditubuhnya yang terdapat ukiran ukiran aneh yang menghiasi jubahnya, dan tudung dari jubah itu yang menutupi kepalanya hingga mata. Di pinggangnya terdapat dua pistol dan satu belati tajam. Jangan lupakan ditangan kanannya terdapat senjata paling mengerikan dan ditakutkan serta yang paling dihindari oleh para penghuni markas. Di sana Sarla memegang sebuah tongkat berukuran kecil dengan ukiran ukiran aneh di sekelilingnya, bukan hanya sekedar tongkat, tongkat itu dapat berubah menjadi panjang dan dapat menjadi sebuah tombak mengerikan. Sebuah Tombak legendaris, senjata yang paling ditakutkan di dunia, Tombak yang baru kali ini dikeluarkan lagi oleh sang Ratu.

Sarla berjalan pelan melewati para Anggota inti yang menatapnya takut, segera para Anggota inti mengambil senjatanya dan mengikuti Sarla dari belakang dengan jarak 2 meter, seperempat para Anggota ikut berjalan dibelakang anggota inti lengkap dengan senjatanya.
Mereka berjalan kompak dengan wajah datarnya, serta keringat dingin karena Aura yang dikeluarkan Sarla.

Mereka memasuki mobil dan menjalankannya kesuatu tempat, mobil mereka berjalan berurutan, dimulai dari mobil Sarla yang paling depan lalu kedua mobil anggota inti yang berdampingan kemudian disusul oleh enam mobil anggota yang berjalan dua dua. Mobil mereka melaju membelah jalan raya yang cukup ramai dimalam hari. Para pengendara yang berada dijalan meminggirkan kendaraannya, lalu melihat mobil para Anggota Rose of death.

Sarla memakirkan mobilnya di rumah yang cukup mewah tapi masih mewahan dia, Sarla turun dari mobilnya, disusul oleh yang lainnya. Mereka berjalan mendekati gerbang.

Lalu salah satu anggota maju membukakan gerbang dengan paksa lalu kembali mundur.

Terlihat satpam yang menjaga rumah itu menghampiri mereka dengan takut karena jumlah mereka, tapi satpam itu seketika mundur saat akan mendekati Sarla, merasakan Aura yang sangat pekat.

DOR

Satria menembak satpam itu yang menurutnya menghalangi pemandangan.

Sarla segera memasuki halaman rumah itu, terlihat di dekat depan pintu utama terdapat Praja, Aini, Sam dan Aundrey.

Sarla menghiraukan mereka, dan terus berjalan melewati mereka, bahkan mereka refleks membungkuk dan mundur seketika saat merasakan aura yang dikeluarkan Sarla.

Sarla menatap pintu didepannya dari balik tudung jubah, terdengar dari dalam suara gelak tawa serta beberapa percakapan.

BRAKK

~~SARLA~~

Sel 
31 Agt 21

SARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang