[ Follow sebelum membaca!]
[Happy reading ]
(Lengkap)
⚠️CERITA HASIL PEMIKIRAN SENDIRI⚠️
⚠️PLAGIAT HARAP MENJAUH!!, MASIH PUNYA OTAK KAN?! MIKIR LAH GUNANYA OTAK BUAT APA⚠️
~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''
Gadis cantik yang harus hidup t...
"Jika kehidupan membuat diri menangis Ingat masih ada ribuan kenangan indah yang membuat kita tersenyum"
~Sar
~~SARLA~~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sarla menatap kosong jalanan didepannya dengan tangan yang setia memegang buku diary Xander dan beberapa kertas yang berisi tulisan Alvano dan Xander, perasaan nya terasa hampa sangat hampa, kini dirinya dan Gara berada di mobil menuju jalan untuk pulang ke rumah. Hanya hening yang sedari tadi menyelimuti pasangan itu tak ada yang berniat membuka suaranya, mereka hanya terdiam dalam kebisuan tak tau harus melakukan apa.
Saat di perempatan Sarla membuka suaranya "ke mansion Alexandra"ucap Sarla pelan.
Gara yang paham pun membelokkan mobilnya kearah kanan mengganti tempat tujuannya menuju mansion Alexandra.
Setelah sampai Gara memarkirkan mobilnya di garasi mansion itu, lalu mereka keluar mobil berbarengan berjalan menuju pintu utama.
Sarla menarik nafasnya dalam, menyentuh pelan pintu utama dan mendorong nya pelan, kembali pulang ke sini sama saja kembali membuka luka lama membuka semua kenangan yang ada. Sarla berjalan memasuki mansion diikuti Gara dibelakangnya, pandangan Sarla menyapu seluruh ruangan merekam setiap sudut yang dilihatnya.
Sarla berjalan menuju kamarnya memilih menaiki tangga dari pada lift, pandangan menjelajahi setiap potret dirinya dan keluarganya yang terpasang ditembok disepanjang tangga.
Gara menatap punggung Sarla dari bawah tangga, pandangan sedikit memudar lalu ia menggelengkan kepalanya saat dirasa pusing melanda kepalanya, ia memegang kepalanya memijitnya pelan, saat dirasa rasa pusing sudah mulai menghilang Gara kembali menatap punggung Sarla yang berhenti berjalan, ia menyentuh dadanya sendiri merasakan setiap denyutan jantungnya yang berdetak tak beraturan berdetak lebih lambat dari biasanya.
Sebentar lagi...
Gara memilih menyusul Sarla menaiki anak tangga sesekali matanya menatap beberapa foto yang memperlihatkan Sarla dan Xander dari mulai bayi hingga beranjak remaja.
Sarla memasuki kamar Xander, aroma minyak telon langsung menyeruak masuk ke Indra penciumannya, tatapannya langsung menyapu seluruh kamar Xander, ia tersenyum tipis, senyum yang begitu indah, ia sangat menyukai wangi dari kamar Xander yang sangatlah khas, wangi minyak telon yang menjadi ciri khas Xander.