[ Follow sebelum membaca!]
[Happy reading ]
(Lengkap)
⚠️CERITA HASIL PEMIKIRAN SENDIRI⚠️
⚠️PLAGIAT HARAP MENJAUH!!, MASIH PUNYA OTAK KAN?! MIKIR LAH GUNANYA OTAK BUAT APA⚠️
~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''
Gadis cantik yang harus hidup t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah seminggu Sarla tak menemui Gara, dan Gara pula yang masih berada di rumah sakit menjalani perawatan setelah kemoterapi. Selama itu juga hubungan mereka meregang, Sarla yang tak pernah menghubungi Gara maupun menjenguk Gara, dan Gara juga yang tak ada menghubungi Sarla. Keduanya tengah perang dingin.
Sarla mengambil tas nya lalu melangkah keluar kamar, hari ini ia akan mengunjungi Gara, bagaimana pun Gara suami nya tak sepantasnya Sarla bersikap acuh ketika suami nya sakit dan membutuhkan nya.
"Loh, mau kemana Sar?"tanya Vania ketika melihat Sarla sudah rapi.
"Mau kerumah sakit ma, cek kandungan"jawab Sarla setengah berbohong, karena ya bagaimana pun Vania belum tau tentang Gara yang sedang di rawat, selama ini mereka tau nya Gara sedang perjalanan bisnis keluar negri, Sarla pun tak memberi tahu akan hal itu.
"Perlu mama temenin?"tawar Vania.
"Gak perlu ma, Sarla bisa sendiri kok"
"Yaudah hati hati ya"
Sarla hanya tersenyum menanggapi, lalu mulai melangkah pergi keluar, disana sudah ada mobil yang menunggu nya dan akan mengantar nya ke rumah sakit.
Sarla menautkan kedua tangannya gugup, ia mengalihkan pandangannya keluar jendela menatap jalanan yang begitu ramai kendaraan pada siang hari ini.
"Sudah sampai non"
Suara itu mengagetkan Sarla dan membangunkan nya dari lamunannya, segera ia keluar dari mobil dan memasuki rumah sakit.
Sarla menatap ruangan di depannya, seperti deja vu jantung nya berdetak kencang, ia seperti kembali ke beberapa tahun lalu, waktu itu dirinya juga seperti ini, berdiri mematung di depan kamar inap Xander dan kini ia berdiri mematung di depan kamar inap Gara, apakah kejadian beberapa tahun lalu akan terulang kembali?, Semoga saja tidak.
Perlahan Sarla membuka pintu ruangan membuat suara berdecit dan membuat orang didalamnya menoleh menatap datar Sarla.
"Anda siapa?"tanya nya dingin.
Sejenak Sarla mematung dan menatap Gara ragu, apakah yang didepannya Gara tapi mengapa ia tak mengingat dirinya?.