Chapter 41

8.1K 356 9
                                    

Happy reading

Jangan lupa follow
Ig: @alvnnqzlxsr_
     @alvinna_qz.sar
     @alq_sarlasar

Tiktok: @alv_sar

~~SARLA~~

Sarla membuka matanya perlahan, ia mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu sedikit meringis saat merasakan pegal di tubuhnya.

Kini posisi Sarla masih terbaring tengkurap, dengan kepala yang menghadap ke kanan.

Perlahan Sarla memutar kepalanya kearah kiri dan…

Krek

"Aww"ringis Sarla sembari memegang lehernya.

"Sammm"rengek Sarla pada Sam yang tertidur disebelahnya dengan memeluk lengan kirinya.

"Sam hiks"ucap Sarla dengan mata berkaca-kaca dan bibir tertekuk kebawah.

Sam yang merasa terganggu pun membuka matanya perlahan, ia mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya.

"Kenapa hm?"tanya Sam seraya mengelus rambut Sarla masih dengan mata menyipit menahan rasa kantuknya.

"Pe-pegel"ucap Sarla.

Sam mengusap wajahnya kasar,lalu bangkit duduk, ia mengucek-ngucek matanya lalu menatap Sarla sekilas, dan beralih menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 2 dini hari.

"Ayo"ucap Sam membantu Sarla untuk merubah posisinya.

"Selesai"ucap Sam setelah meletakkan kepala Sarla perlahan.

"Ayo tidur lagi masih jam dua"ajak Sam seraya membaringkan tubuhnya, lalu menyelimuti dirinya dan Sarla.

Sarla hanya mengangguk pelan, walau ada sesuatu yang ingin ia utarakan.

Sam menaruh kepalanya Sarla pada lengannya lalu memeluk Sarla dan mengusap-usap punggung Sarla yang tak terluka pelan.

"Syutt bobo"ucap lirih Sam memejamkan matanya.

Sarla menutup matanya menikmati usapan lembut Sam di punggungnya, tapi tak lama matanya kembali membuka.

Sarla menatap wajah Sam yang sangat dekat dengannya, lalu tangannya terangkat mengusap pipi Sam pelan, jari telunjuknya sesekali menusuk-nusuk pipi Sam.

"Sam"panggil Sarla pelan sangat pelan.

"Sam"panggil Sarla berbisik di telinganya.

"Sam"ucap Sarla lebih keras.

Sam yang kaget pun refleks langsung bangkit terduduk membuat kepala Sarla jatuh dan sedikit terbentur kepala ranjang.

"AW"ucap Sarla seraya memegang kepalanya, mata nya berkaca-kaca dengan bibir tertekuk ke bawah siap untuk menumpahkan tangisannya.

"Eh, aduh aduh"ucap Sam panik dan mengusap kepala Sarla lembut.

"Hiks hiks hiks"tangis Sarla.

"Eh eh jangan nangis dong"ucap Sam gegalapan.

"Aduh"ucap Sam frustasi melihat Sarla yang malah semakin kencang menangis, ia mengacak-acak rambutnya.

"Jangan nangis dong, tar Sam dimarahin mami"ucap Sam hati hati.

Sarla yang mendengarnya malah semakin kencang menangis.

"HUAAAA hiks hiks"

"Eh aduh"ucap Sam menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

SARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang