Chapter 84

4.5K 179 2
                                    

Happy reading

Follow Ig: @alvnnqzlxsr_
                    @alvinna_qz.sar
                    @alq_sarlasar

Tiktok : @alv_sar

~~SARLA~~

"Sar Lo serius? Tapi Lo harus perbanyak istirahat ya, gak baik buat kesehatan anak Lo"ucap Bara dengan raut Khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sar Lo serius? Tapi Lo harus perbanyak istirahat ya, gak baik buat kesehatan anak Lo"ucap Bara dengan raut Khawatir.

"Iya Abang, Sarla udah gapapa kok, Sarla kan kuat"ucap Sarla tersenyum menenangkan menatap Bara.

"Yaudah kalo gitu Abang tinggal ya?, Kalo ada apa apa hubungi Abang atau kalo gak bisa hubungi Radit yang deket. Inget jangan kecapean jaga keponakan Abang"nasihat Bara sembari mengelus rambut Sarla lembut.

"Iya iya, makasih Abang ganteng"ucap Sarla mengerlingkan matanya pada Bara.

"Dasar genit"ucap Bara terkekeh geli melihat tingkah Sarla.

"Yaudah hush hush Abang pergi"usir Sarla.

"Abang anter aja ya sampe dalem"ucap Bara masih khawatir kalau Sarla di tinggal sendirian.

"Enggak usah Abang, Sarla bisa sendiri"ucap Sarla mendengus.

"Yaudah Abang pergi"ucap Bara lalu

Cup

Bara langsung ngacir sebelum kuping nya panas menghadapi teriakan dan Omelan Sarla.

"Huh dasar"

Sarla bangkit dari kursi rodanya dengan perlahan, dan menaruh kursi rodanya di pinggir dekat tembok agar tak menganggu pengguna jalan.

Sarla menarik nafasnya dalam sebelum tersenyum dan mulai membuka pintu ruang rawat Gara.

Cklek

Gara menoleh pelan saat mendengar suara pintu terbuka, raut wajahnya berubah datar, dengan wajah pucat nya Gara menatap Sarla tajam.

"Anda siapa?"tanya Gara pelan dengan raut datar

Sarla yang mendengarnya menahan nafas, rasa sesak membanjiri dadanya melihat suaminya tak mengenalinya lagi.

Sarla tersenyum lebar menahan sesak di dada, ia mengulurkan tangannya "Sarla, Alqueen Sarla Deandra Alexandra, istri dari Elgara Leonard Albert"jeda sejenak, Sarla menghapus air matanya yang telah lancang mengalir, ia mengusap perutnya yang berisi malaikat malaikat kecil yang akan segera lahir "dan mereka malaikat kecil kita"ucap Sarla lembut.

Gara terdiam dirinya menatap Sarla dan perutnya bergantian, setelahnya ia mengerjapkan matanya ketika sekelebat memori memenuhi otaknya.

"Sarla?"tanya Gara pelan.

Sarla mengangguk mengiyakan"iya Sarla"

SARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang