[ Follow sebelum membaca!]
[Happy reading ]
(Lengkap)
⚠️CERITA HASIL PEMIKIRAN SENDIRI⚠️
⚠️PLAGIAT HARAP MENJAUH!!, MASIH PUNYA OTAK KAN?! MIKIR LAH GUNANYA OTAK BUAT APA⚠️
~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''~''
Gadis cantik yang harus hidup t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Emm kak Gara, Kak Gara gapapa?"
Gara menoleh saat mendengar sebuah suara, tak lama setelahnya ia kembali memalingkan wajahnya.
"Kak Gar---"
"Le ayo sin--"ucapan Sarla terhenti saat melihat siswi cupu bernama Caca didekat Gara.
Kini mereka berada di depan toilet perempuan, tadinya Sarla dan Gara berniat akan membersihkan luka Gara di UKS tapi Sarla kebelet dan berakhir di toilet perempuan.
Siswi cupu itu tersenyum kikuk saat melihat Sarla dan langsung berlalu begitu saja.
Sarla hanya mengangkat salah satu alisnya dan tersenyum tipis, setelahnya menatap Gara yang hanya diam.
"Bentar"ucap Sarla, ia mengambil tisu di sakunya dan mengelap darah Gara yang berceceran.
"Udah Sekarang kita ke UKS"ucap Sarla menarik tangan Gara dan berjalan menuju UKS.
"Eh eh kalian tau tentang keturunan Alexandra itu?"
"Oh iya ya waktu itu kata ayah gue keturunan keluarga Alexandra masih ada"
"Iya bener waktu itu ayah gue juga bilang gitu, dia kan pergi ke pesta pernikahan temen koleganya, ternyata yang nikah katanya keturunan Alexandra"
"Kok bisa ya, berarti keturunan Alexandra belum punah"
"Tapi kok ayah kalian tau dari mana kalo itu keturunan Alexandra?"
"Dari mahkotanya itu mahkota Keluarga Alexandra, dan cuma penerusnya doang yang punya, terus juga banyak orang yang membicarakannya"
Sarla menajamkan pendengarannya saat suara bisik bisik terdengar sepanjang koridor sekolah, dan itu tentang keturunan Alexandra berarti itu dirinya kan?, Apa ia terlalu acuh hingga ia tak sadar banyak orang yang membicarakannya, padahal kan kejadian itu sudah berlalu lumayan lama tapi mengapa masih menjadi topik hangat bergibah?.
Sarla memilih masa bodo dan melanjutkan langkahnya bersama Gara menuju UKS.
Setelah sampai mereka segera menuju bilik UKS yang kosong, Sarla mengambil kotak P3K yang tersedia di laci dan Mai mengobati Gara yang kini tengah duduk di tepi ranjang.
"Kenapa mereka gak kenal gue ya? Padahal pas hari itu wajah gue keliatan jelas banget"ucap Sarla tiba tiba.
Beberapa saat hening, Sarla yang tak mendapatkan jawaban dari Gara menekan luka cowo itu membuat sang empunya meringis ngilu.