Chapter 22

12.1K 563 8
                                    

Happy reading

Follow Ig: @alvnnqzlxsr_
                    @alvinna_qz.sar
                    @alq_sarlasar
Tiktok: @alv_sar

Jangan seperti lilin
Yang rela membakar diri
Demi menerangi orang lain

~Sar

~~SARLA~~


Sarla berjalan memasuki gerbang sekolah dengan wajah datar, di belakangnya terdapat Sam dan Gara yang sama sama menampilkan wajah datar nya.

Sarla berjalan menuju kelasnya, tak ada lagi wajah polos dan menggemaskan, tak ada lagi senyuman dan tak ada lagi ocehan tak jelas dari Sarla, ia hanya berjalan dengan wajah datarnya dan pandangan kosongnya.

Sarla memasuki kelasnya di ikuti Gara dan Sam di belakangnya, kelas yang tadinya ricuh menjadi hening seketika melihat tingkah Sarla.

Sarla berjalan ke arah tempat duduknya di ujung pojok paling belakang dan langsung mendudukkan dirinya di kursinya, ia mengalihkan pandangannya ke arah jendela yang menampilkan gedung gedung besar serta lapangan basket di bawahnya, ia hanya menampilkan tatapan kosongnya melihat setetes demi setetes air mata sang awan yang mulai turun membasahi bumi.

Gara dan Sam mendekati Allisya, Lilyya dan Jessy yang masih menatap heran Sarla.

"Gue titip Sarla"ucap dingin Sam mengalihkan perhatian mereka.

"O-oh oke"ucap Allisya sedikit gugup, tak berani bertanya.

"Hm makasih"ucap Singkat Sam dan bergegas menyusul Gara yang keluar kelas.

Allisya berjalan menuju bangku Sarla dan duduk di samping gadis itu.

"Lo kenapa?"tanya Allisya pelan sambil menepuk pelan pundak Sarla.

Sarla hanya diam tak menyaut, tatapan nya tetap kosong menatap air hujan yang mengalir deras dari jendela.

Allisya menatap teman temannya sambil menaikkan salah satu alisnya tanda bertanya yang dibalas gelengan tak tahu mereka.


~~SARLA~~

Jam istirahat telah tiba semua orang berbondong-bondong menuju kantin kecuali Sarla, Allisya dan teman temannya.

SARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang